Dengan memiliki pikiran yang realistis, sehingga itu bisa membangun berbagai pikiran yang positif, sehingga akan membuat kamu lebih relaks.
3. Carilah Solusi
Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah juga dapat membantu mengurangi kemarahan dan frustrasi.
Bahkan jika kamu berurusan dengan sesuatu yang sangat membuat frustrasi, kamu bisa merasa memegang kendali. Perlu waktu untuk mengembangkan keterampilan ini, jadi bersabarlah.
Saat menghadapi masalah, cobalah untuk meluangkan waktu untuk mengidentifikasi masalah sebelum mencoba menyelesaikannya.
Kemudian buatlah daftar semua solusi yang mungkin dan pilihlah yang terbaik. Setelah menerapkan solusi tersebut, renungkan bagaimana hasilnya dan lihat bagaimana kamu bisa menyesuaikan strategi ini untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.
4. Jangan Memicu Rasa Frustrasi dan Kemarahan
Saat kamu merasa frustrasi, bukanlah hal itu adalah praktik terbaik untuk membangun kemarahan tanpa mengatakan apa pun.
Daripada membiarkan rasa frustrasi berubah menjadi kemarahan, bicaralah dan hadapi sumber ketidaknyamanan tersebut. Jangan takut situasi itu akan menjadi canggung, lebih baik berbicara daripada berperilaku buruk di masa depan.
Jika seseorang telah meremehkan atau menyakiti kamu, kamu mungkin saja tergoda untuk memberikan tekanan emosional yang sama kepada mereka.
Sebaliknya, katakan kepada orang tersebut bahwa mereka telah melukai perasaan kamu dan kamu merasa terhina oleh perilaku mereka.
BACA JUGA:Merasa Diri Anda Belum Cukup Dewasa? Begini Ciri-ciri Secara Emosionalnya
5. Lakukanlah Hal Positif
Daripada menggunakan energi kamu untuk memperlakukan orang lain dengan buruk, salurkanlah energi tersebut ke dalam olahraga atau hobi yang kamu sukai.
Dengan begitu, kamu bisa berperan aktif. Berolahraga dan menjadi aktif akan melepaskan endorfin positif di otak dan membuat kamu merasa bahagia.
Jika Anda tidak menyukai olahraga fisik, cobalah sesuatu yang kreatif seperti memainkan alat musik atau belajar melukis dan banyak hal lainnya.