Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan makanan harian Anda. Kekurangan zat besi, magnesium, dan vitamin dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan rasa kantuk di siang hari.
3. Stres dan Cemas
Stres dan kecemasan dapat mengganggu tidur di malam hari, yang menyebabkan rasa kantuk di hari berikutnya.
Kondisi mental ini juga dapat memengaruhi suasana hati, yang dapat menyebabkan kualitas tidur yang lebih buruk meskipun durasi tidur total dipertahankan.
4. Jam Biologis Terganggu
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, yaitu jadwal alami fungsi organ dan siklus tidur.
Ketika jam biologis ini terganggu oleh perubahan yang signifikan dalam durasi tidur atau gangguan pada kebiasaan tidur, rasa kantuk sering kali muncul pada waktu yang salah.
BACA JUGA:Ini yang Kamu Perlukan Sebagai Pencegahan Penuaan Dini dengan Cara yang Sehat
5. Sleep Apnea
Apnea tidur adalah gangguan tidur di mana pernapasan berhenti sementara selama tidur. Saluran pernapasan menjadi terhambat, sehingga sering menyebabkan pasien terbangun saat tidur.
Gejala ini mengurangi kualitas tidur dan meningkatkan kemungkinan sering mengantuk keesokan harinya.
6. Narkolepsi
Jika Anda merasa mengantuk dan tiba-tiba tertidur tanpa memikirkan tempat atau situasi, Anda mungkin menderita narkolepsi. Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan meskipun sudah cukup tidur.
Terdapat risiko cedera yang berhubungan dengan pekerjaan karena kehilangan kendali atas otot-otot di wajah, leher, dan lutut Anda.
7. Idiopathic Hypersomnia (IH)
Gangguan tidur lain yang menyebabkan rasa kantuk tetap ada meskipun sudah tidur cukup adalah Idiopathic Hypersomnia (IH).