Rintangan dalam kisah cinta Jeng Yah dan Soeraja adalah rasa renadah diri Raja ketika dia menyadari bahwa semua yang dia miliki tidak lebih dari apa yang dia dapatkan karena kedekatan dengan Jeng Ya.
Saat itu, Jeng, mendapat pinangan seorang pemuda bernama Sentot, putra pemilik merek Kretek lainnya, juga memintanya untuk menikah.
Dalam serial tersebut, Sentot diwujudkan sebagai karakter Seno. Namun Sentot tidak selalu hadir dalam kehidupan Jeng Yah, seperti Seno dalam serial tersebut.
Restu orang tua bukanlah halangan bagi kisah cinta Jeng Yah dan Soeraja di versi novel. Idroes Moeria, setidaknya, tidak mengganggu niat sang putri untuk memilih pria yang diinginkannya.
Sebaliknya, Idroes Moeria mengizinkan Raja mencari modal untuk bisnisnya sendiri. Pada saat ini, raja kemudian mulai bersinggungan dengan partai yang akan merugikan dirinya dan keluarga Jeng Yah.
Tragedi G30S dan Hancurnya Hidup Jeng Yah
Lewat series, kamu bisa melihat seberapa hancur hidup Jeng Yah ketika keluarganya dituduh terafiliasi dengan Partai Merah. Ayahnya tewas dan ia ditahan entah selama berapa lama. Sementara itu, Soeraja justru berlindung di bawah naungan saingan keluarganya, Soedjagad.
Pengkhianatan Soedjagad kepada Idroes Moeria menjadikan Soeraja terjebak dalam pilihan yang sama-sama tak enak. Ia masih mencintai Dasiyah dan enggan berpaling dari keluarga Idroes Moeria yang telah memberinya tempat, namun Soedjagad menawarinya kesempatan untuk bertahan hidup dan menciptakan mimpinya menjadi nyata.
Series Gadis Kretek memberikan potret keluarga korban G30S yang menyedihkan. Bagaimana setelah bertahun-tahun, mereka tetap terdampak oleh tragedi tersebut. Rukayah digambarkan masih selalu menangis tiap kali nama Dasiyah disebut, terperangkap akan traumanya sendiri ketika sang kakak ditangkap dan ditahan.
Dalam novelnya, tragedi tersebut digambarkan dengan lebih detail, namun memakan korban yang berbeda. Idroes Moeria dan Dasiyah selamat, sebagai gantinya, Soeraja menjadi buron.
Pada akhirnya, Soeraja tetap diselamatkan oleh Soedjagad, namun tak ada drama pengkhianatan yang terjadi dalam tragedi ini. Soeraja pada akhirnya harus memilih untuk menjalani hidup bersama putri penyelamatnya, Purwanti, karena ia tak bisa lagi pulang pada Dasiyah.
Arum dan Lebas, Ironi Kasih Tak Sampai Dasiyah dan Soeraja
Series Gadis Kretek juga berfokus pada kisah Lebas, sang putra bungsu dari Soeraja, yang menelusuri masa lalu sang ayah demi menemukan Jeng Yah. Perjalanannya membawanya bertemu dengan Arum, dokter cantik yang ternyata adalah kunci dari masa lalu tersebut.
Arum, diperankan oleh Putri Marino, memiliki peran yang cukup penting dalam cerita ini. Interaksinya dengan Lebas juga menarik perhatian. Melihat kedekatan mereka, kisah Lebas dan Arum menjadi ironi bahwa hidup Idroes Moeria dan Soedjagad masih berkelindan sampai generasi ketiga.
Dalam novel, perjalanan merunut masa lalu ini tidak dilakukan oleh Lebas seorang diri, tapi bersama dengan kedua kakaknya, Tegar dan Karim. Sosok Arum hanya diperkenalkan di akhir dan tidak ada interaksi berarti antara Lebas dan Arum.
Begitu pula pada penutup, kisah ini berakhir bahagia bagi masing-masing pihak. Sama seperti di series, Rukayah akan menjadi sosok yang berperan penting dalam adegan penutup, meskipun peran yang dimainkannya cukup berbeda.