Rekomendasi Bengkel Mobil Bekas Terfavorit di Daerah Islamic Village, Kabupaten Tangerang

Selasa 05-12-2023,09:29 WIB
Reporter : Syaiful Adha
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Salah satu masalah terbesar pemilik mobil bekas saat mobil kesayang mengalami kerusakan adalah sulit mencari bengkel yang mampu menjawab segala persoalan kerusakan mobil. 

Banyak dari pemilik mobil bekas saat melakukan service tidak puas dengan pengerjaan yang dilakukan montir bengkel, dimana kerusakan mobil terus terulang meski sudah ke bengkel yang sama berkali-kali.

Nah, bagi anda yang saat ini memiliki persoalan yang sama, maka tidak ada salahnya untuk mencoba membawa mobil bekas kesayangan anda ke bengkel di wilayah Perumahan Islamic Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Bengkel mobil bekas ini dimiliki sorang bernama Memet. Memet sendiri merupakan montir yang sudah lama berpengalaman dalam dunia "mengoprek" mobil bekas. 

Bersama seorang adiknya dan beberapa pekerja lainnya, Memet memberi layanan membetulkan mobil bekas yang rusak sedang hingga berat.

Memet mengatakan, ia sudah 20 tahun bergumul dalam dunia mengoprek mobil bekas. Di lokasi bengkelnya saat ini di Jalan Jabal Mina Raya, Kematan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, ia telah menerima puluhan mobil bekas yang antre untuk mendapat service dari tangan dinginnya.

Memet mengatakan, ia mampu membetulkan kerusakan mobil dari skala ringan sampai skala berat, dimana mobil dalam keadaan mati mesolin total. Jika dalam diagnosanya mobil dalam kerusakan ringan hingga sedang, ia bisa mengerjakannnya dalam waktu sehari.

BACA JUGA:Kok Bisa? Baru Diambil dari Bengkel, Mobil Peugeot Warga Lebak Ini Ludes Terbakar

Namun, jika kerusakan mobil cukup parah, apalagi sampai mati mesin, maka dirinya menyarankan mobil konsumen untuk diinapkan, dan pengerjaan akan memakan waktu dua sampai tiga hari, tergantung kerusakan mesin mobil.

Memet mengatakan, biaya yang dikeliarkan konsumen adalah hanya biaya jasa service-nya. Ia tidak menjual suku cadang, sehingga manakala diperkukan penggantian suku cadang, ia menyarankan konsumen mencarinya diluar.

Konsumen sendiri nantinya yang akan membeli komponen-kompenen yang rusak itu dan akan ia lakukan perbaikan.

Menurutnya, ia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan pada setiap konsumennya. Jika komponen mesin masih dianggap layak, maka ia tidak akan menyarankan untuk diganti. Ia hanya akan menyuruh konsumennya membeli komponen yang benar-benar sudah rusak.

“Saya coba kasih tau, yang ini masih bisa dipakai, tapi kalau mau diganti juga, lebih bagus enggak papa. Maksud saya biar enggak memberatkan keuangan, jadi konsumen masih bisa nyimpen duitnya untuk keperluan lain,” ujarnya. (*)

Kategori :