INFORADAR.ID – Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, lakukan sosialisasi tentang pentingnya kreativitas yang dimiliki anak-anak panti asuhan pada Minggu, 19 November 2023.
Dengan mengusung tema Pentingnya Pengembangan Kreativitas pada Generasi Z, Mahasiswa BKI UIN SMH Banten memilih panti asuhan Al Arif, Jalan Sawah Luhur, Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, sebagai tempat untuk memberikan sosialisasi dan belajar menumbuhkan kreatifitas anak-anak.
Sosialisasi dilakukan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa BKI UIN SMH Banten terhadap kreativitas pada generasi Z. Panti asuhan Al Arif dipilih karena dinilai banyak anak yang memiliki minim pengetahuan. Kurangnya pengetahuan membuat anak-anak panti asuhan kurang kreativitas dan sulit menyalurkannya.
Dihadiri oleh pihak pengasuh panti, 6 mahasiswa BKI UIN SMH Banten disambut hangat oleh anak-anak panti asuhan. Dalam membangun kreatifitas anak, keenam mahasiswa tersebut mulai mengajarkan membuat kerajinan manik-manik.
Salah satu mahasiswa BKI UIN SMH Banten Febriani mengatakan, pemilihan kerajinan manik-manik selain mudah dibuat juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah di tengah banyaknya peminat.
“Karena, kerajinan manik-manik ini banyak peminatnya dalam peluang bisnis pada era ini,” ujar Febriani saat memberikan sosialisasi bersama anak-anak panti asuhan.
Sebanyak 19 anak panti dengan rentan usia 7 hingga 15 tahun, ikut serta dengan penuh semangat untuk membuat kreatifitas dari manik-manik.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, anak-anak diberikan pengetahuan tentang kreatifitas dan juga cara untuk mengembangkannya. Selain itu, anak-anak juga dibimbing untuk menghasilkan aksesoris dari manik-manik.
Duduk berdampingan dengan membentuk lingkaran, mahasiswa BKI UIN SMH Banten berbaur bersama anak panti untuk ciptakan suasana kebersamaan.
Selain memberikan pengetahuan dan praktek pembuatan manik-manik, mahasiswa BKI UIN SMH Banten juga memberikan permainan untuk melatih fokus dan menghilangkan rasa bosan pada anak-anak.
Dengan cara yang dilakukan, anak-anak panti asuhan sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan sosialisasi. Setelah diberikan pemahaman tentang kerajinan manik-manik, banyak anak-anak panti asuhan yang mulai tertarik bahkan menyukainya. Hal ini terlihat saat anak-anak mengajukan pertanyaan tentang kerajinan manik-manik.
untuk memunculkan keceriaan anak-anak panti asuhan, selain permainan, mahasiswa BKI UIN SMH Banten juga memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi, kepada anak-anak yang aktif mengajukan pertanyaan.
Dengan memberikan pengetahuan tentang pembuatan kerajinan manik-manik, Febriani berharap, anak-anak panti asuhan bisa mengembangkan ide kreatifnya dan bisa konsisten membuat kerajinan manik-manik untuk peluang usaha yang bisa menghasilkan uang.
“Harapan generasi Z bisa mengembangkan ide dan kreativitasnya, salah satunya yaitu dengan membuat kerajinan dari manik-manik dan dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai peluang usaha,” harapnya. (*)