INFORADAR.ID - Sudah 31 hari serangan Israel masih terus dilakukan di Jalur Gaza yang tak menunjukkan akan dihentikannya melalui gencata senjata oleh Israel.
Hingga hari ini serangan Israel telah memakan korban jiwa mencapai 10.328 dimana 67 persen diantaranya anak-anak dan perempuan.
Serang Israel paling mematikan yang terjadi antara 6 dan 7 November dilaporkan ada tiga serangan serentak terhadap bangunan tempat tinggal di timur Rafah menghabiskan 25 warga Palestina
Serangan udara lainya menghantam sebuah lingkungan pusat di Khan Yunis mengakibatkan 16 korban jiwa warga Palestian.
Sekitar 2.450 orang diantaranya dilaporkan hilang termasuk 1.350 anak-anak yang terjabak atau mati di bawah reruntuhan.
BACA JUGA:Merinding, Ini Tafsir Yasin Ayat 9 yang Dibacakan Prajurit Hamas Saat Menyerang Israel
Jumlah korban ini diantarnya 192 staf medis dimana 16 orang terbunuh saat sedang bertugas, termasuk 89 staf UNRWA dan 18 personil Pertahanan Sipil Palestina.
Perdana Menteri Netanyahu dan kabinetnya telah memutuskan untuk tidak mengizinkan pengiriman bahan bakar ke Gaza.
Gaza masih mengalami pemadaman listrik penuh sejak 11 Oktober, menyusul penghentian pasokan listrik dan bahan bakar oleh Israel, yang memicu penutupan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza.
Masuknya bahan bakar, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator listrik hingga proses peyelamatan jiwa tetap dilarang oleh otoritas Israel.
Pada 7 November daerah yang terdekat dengan rumah sakit Indonesia dan Kamal Odwan diserang, menewaskan banyak orang dan merusak bangunan dan peralatan.
BACA JUGA:Pemotongan Jalur Utara Gaza Palestina yang Dilakukan oleh Pasukan Israel untuk Mengisolasi Hamas
Militer Israel terus memerintahkan evakuasi rumah sakit Rantisi di Kota Gaza, mengklaim bahwa kelompok bersenjata menggunakan lokasi dan sekitarnya.
Rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas anak di Gaza utara dan menampung 6.000 pengungsi.
Menurut Kementrian Kesehatan di Gaza evakuasi tersebut akan membahayakan 15 anak yang membutukan alat bantu hidup dan 38 anak yang menjalankan cuci ginjal serta 10 anak yang bergantung pada alat pernafasan buatan dan lainnya yang terluka.