Kupas Tuntas Makna Surat Al Fatihah, Surat Teragung dan Terpopuler di Dalam Al Quran

Selasa 15-08-2023,14:39 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

Selanjutnya, Dia menggambarkan dirinya sebagai penguasa Hari Pembalasan yang akan memberi pahala kepada hamba-hamba-Nya melalui Rahmat-Nya dan menghukum orang lain dengan Keadilan-Nya.

Sungguh indah ketika Dia memasangkan ayat tentang belas kasihan dengan ayat tentang keadilan. Ini adalah keseimbangan sempurna antara rahmat dan keadilan sehingga manusia tidak memanfaatkan cinta dan rahmat-Nya atau kehilangan harapan kepada Allah.

Bagian Tengah Al-Fatihah ayat 5:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

"Hanya kepada Engkau saja kami menyembah, dan hanya kepada Engkau saja kami mohon pertolongan"

Bagian tengah Surat Al-Fatihah mengalihkan fokus ke ikatan antara Allah dan kita. Ini tentang apa yang ingin kita berikan kepada Allah dan apa yang kita inginkan dari-Nya.

Setelah mengakui kebesaran Allah SWT, kita menyatakan untuk taat dan beribadah hanya kepada-Nya. Tapi itu tidak berhenti di situ.

Ayat ini juga mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan bahwa kita harus mencari bantuan dari-Nya dalam setiap hal yang kita lakukan. Penting untuk berdamai dengan diri sendiri dan menyadari bahwa kita lemah dan tidak mampu berhasil sendiri.

Pasangan dari bagian pertama dan tengah dari Surat ini benar-benar menakjubkan karena itu menunjukkan bahwa pengetahuan dan tindakan saling mengikuti satu sama lain untuk seorang mukmin sejati. Tanpa mengetahui betapa agungnya Allah, seorang hamba mungkin tidak berharap dan dengan demikian menjadi takut untuk mencintai dan menaati-Nya. Demikian pula, tanpa ketundukan kepada-Nya, seorang hamba bisa jadi tidak setia dan tidak bersyukur atas semua nikmat yang diberikan kepadanya.

Bagian Akhir Al-Fatihah yang terdiri dari ayat 6-7:

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ. صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

"Bimbing kami di Jalan yang Lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau berkati—bukan mereka yang tidak Engkau sukai, atau mereka yang tersesat."

Bagian terakhir dari Surat ini adalah agar kita, sebagai hamba Allah SWT, meminta petunjuk-Nya agar kita tetap berada di jalan yang lurus sampai kita bertemu dengan-Nya. 

Ini adalah jalan Islam yang membawa kesuksesan di dunia dan akhirat, yang benar-benar orang sukses menapakinya. Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Imam At-Tabari merujuknya pada jalan orang-orang yang berbudi luhur, seperti para Nabi a.s.

Mereka telah memberikan teladan bagi kita untuk mengikuti bagaimana menjalani hidup sebagai orang percaya yang setia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca kisah-kisah mereka untuk mendapatkan inspirasi dan meminta petunjuk Allah untuk menjadi seperti mereka.

Kita juga harus mencari perlindungan agar tidak jatuh ke dalam dua kelompok orang tersebut.

Yang pertama adalah mereka yang memprovokasi murka-Nya: mereka memiliki pengetahuan yang benar tetapi tidak mengamalkannya. Dan orang yang tersesat: mereka tidak memperoleh pengetahuan yang benar dan mungkin telah melakukan perbuatan baik tetapi mengamalkannya tanpa pengetahuan.

Dari keseluruhan Surat ini, dapat kita simpulkan bahwa Surat ini mengingatkan kita akan kekuasaan dan keagungan Allah SWT. bahwa kita harus berpegang pada tujuan hidup untuk beribadah kepada-Nya. 

Juga untuk merenungkan keadaan iman dan perbuatan kita untuk menjadi hamba yang lebih baik dengan mempelajari Islam lebih dalam dan mengembangkan hubungan yang lebih taat kepada Allah SWT.(*)

Kategori :