Saat ini masih ada geisha, tetapi jumlahnya lebih sedikit dari 200 orang yang ada di zaman keemasan. Bahkan Mineko Iwasaki, geisha paling terkenal dan dengan bayaran tertinggi di Jepang, menulis 'memoar'-nya sendiri.
Ya, ini adalah 'memoar geisha' yang sesungguhnya. Faktanya, sangat sedikit wanita Jepang yang ingin menjadi geisha saat ini. Bukan karena mereka tidak diterima secara sosial atau dibayar rendah, tetapi karena dibutuhkan pelatihan yang ketat selama bertahun-tahun untuk menguasai seluk-beluk kerajinan geisha.
Elitisme geisha membuat jalur geisha menjadi semakin tidak misterius dan tidak mudah diakses.
Dalam hal ini, terlepas dari signifikansi budaya yang sangat besar dan nilai tradisional geisha, geisha tampaknya menjadi institusi yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat modern.
Minat terhadap seni tradisional semakin berkurang di Jepang, terbukti dengan menurunnya popularitas gulat sumo. Akan menarik untuk melihat apakah memoar sejenis akan ditulis dalam beberapa dekade mendatang. (*)