Penyuluh Agama di Banten Jadi Penggerak Moderasi Beragama di Masyarakat

Sabtu 24-06-2023,13:25 WIB
Reporter : Aas Arbi
Editor : Aas Arbi

SERANG, INFORADAR.ID - Para penyuluh agama di Banten menjadi penggerak moderasi beragama di masyarakat.

Penguatan moderasi beragama menjadi salah satu prioritas Kementerian Agama, di samping transformasi digital, Tahun Toleransi Beragama, revitalisasi KUA, Indeks Religiusitas, kemandirian pesantren, dan Cyber ​​Islamic University.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Banten Iwan Falahudin usai menjadi narasumber pelatihan  penggerak penguatan moderasi beragama berharap para penyuluh agama lebih aktif lagi memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya moderasi beragama.

“Para penyuluh agama mendapatkan bekal pengetahuan dari materi yang disampaikan narasumber. Saya harap dapat diimplementasikan di masyarakat,” kata  Iwan Falahudin usai menyampaikan materi tentang Landasan Teologis Moderasi Beragama.

Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Juni 2023, menjelaskan, p elatihan penggerak penguatan moderasi beragama diselenggarakan di Kantor Kemenag Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang pada Senin 19 hingga Sabtu 24 Juni 2023, hasil kerja sama Balai Diklat Keagamaan Jakarta dengan Kanwil Kemenag Banten.

Materi yang disampaikan oleh para narasumber yaitu m enalar keberagaman, landasan teologis moderasi beragama, konsep moderasi beragama Kementerian Agama, internalisasi moderasi beragama Kementerian Agama, dan strategi penguatan moderasi beragama.

Selain itu, para peserta juga berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan simulasi dari kasus-kasus di masyarakat untuk mengembangkan pemahaman praktis tentang bagaimana menerapkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.

Iwan menjelaskan, moderasi beragama adalah sikap beragama yang menjaga keseimbangan antara pengamalan ajaran agama sendiri dan penghormatan terhadap pengamalan ajaran agama orang lain yang berbeda.

“Pemahaman dan sikap seperti ini sangat dibutuhkan. Untuk itu Kementerian Agama telah memperkuat moderasi beragama secara internal dan menjadi penggerak moderasi beragama di masyarakat,” kata Iwan.

Indikator moderasi beragama, lanjut Iwan, adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan adaptasi terhadap budaya lokal.

"Para penyuluh agama diharapkan memiliki wawasan dan persepsi yang sama sebagai penggerak moderasi beragama," lanjut Iwan.

Kegiatan yang berakhir hari ini didampingi tim panitia pelaksana dari Balai Diklat Keagamaan Jakarta, antara lain Ali Ghozi, Sahro Wardi, M. Nasrul, Dedi Harahap, dan Sapto, Onih, Mumun, dan Dito. Kemudian fasilitator Cecep Hilman, Dadang Baehaqi, Abdul Qadir, dan Sigit.

Sementara itu, para peserta pelatihan menyambut baik kegiatan penggerak moderasi beragama dan berharap kegiatan ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. 

Mereka akan menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari dan menyebarkan pemahaman itu kepada masyarakat. (*)

Kategori :