INFORADAR.ID --- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan 7 (tujuh) tips jaga kesehatan menjelang fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) yang akan berlangsung dalam dua minggu ke depan.
Hal itu agar jemaah haji Indonesia yang akan menjalankan puncak ibadah haji pada fase Armuzna dapat menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.
Untuk itu, jauh-jauh hari Tim Promosi Kesehatan PPIH Arab Saudi tahun 1444 H/2023 M mulai menggencarkan edukasi pentingnya menjaga kesehatan jelang Armuzna, langsung di penginapan jemaah haji.
Kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan tim bimbingan ibadah. Sehingganya, dalam satu waktu jemaah haji memperoleh muatan edukasi kesehatan sekaligus ibadahnya.
Koordinator Promosi Kesehatan Rahmat Kurniadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan edukasi tentang kesehatan kepada jemaah haji di Sektor 5 sebagai upaya memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa untuk menghadapi fase Armuzna perlu kesehatan fisik dan mental.
Berikut ini tips kesehatan untuk menghadapi fase Armuzna yang dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id:
1. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan. Seperti memaksakan diri berziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidil Haram, terutama untuk jemaah haji risiko tinggi (risti).
2. Waspada cuaca panas di Makkah yang berpotensi menimbulkan dehidrasi. Untuk itu jemaah haji untuk minum dan jangan menunggu haus.
3. Jangan lupa makan pada waktunya. Mengingat aktivitas ibadah jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan selalu membawa makanan saat meninggalkan penginapan.
4. Gunakan alat pelindung diri (APD) bila ke luar penginapan di siang hari. Seperti topi, kaca mata hitam, masker, payung dan alas kaki.
5. Konsumsi obat secara rutin bagi jemaah Risti. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit, jangan menunggu kondisi sakit parah.
6. Penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna serba darurat. Oleh karenanya jemaah haji harus siap dengan situasi yang padat dan berdesak-desakan dan segala hal serba terbatas. Untuk itu, wajib bagi jemaah haji dapat mengelola stres dengan baik.
7. Jemaah haji diminta patuh oada kebijakan penyelenggara haji.
Rahmat meminta agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji lansia, risti dan disabilitas. "Untuk itu perlu peran ketua regu, ketua rombongan dan ketua kloter untuk selalu memonitor kondisi jemaah haji di kloternya masing-masing," pinta Rahmat.