Disway Award

Kuota Haji Indonesia 2026 Ditetapkan, Ini Isi MoU Terbaru dengan Arab Saudi

Kuota Haji Indonesia 2026 Ditetapkan, Ini Isi MoU Terbaru dengan Arab Saudi

Ilustrasi: Kuota haji 2026 Pandeglang-@iuz_official-Unsplash

INFORADAR.ID - Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kerajaan Arab Saudi, pembahasan mengenai kuota haji Indonesia 2026 menjadi salah satu poin utama kerja sama kedua negara.

Pemerintah Indonesia kembali mencatat capaian penting dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun depan.

Kesepakatan ini diharapkan membawa peningkatan pada sistem pelayanan dan pengelolaan kuota haji Indonesia 2026 agar lebih tertib, aman, dan nyaman bagi jemaah.

Harapannya, pengalaman beribadah jemaah Indonesia tahun depan bisa lebih lancar dan berkesan.

Maka dari itu pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi dengan Arab Saudi demi kelancaran pelaksanaan kuota haji Indonesia 2026.

BACA JUGA:Prabowo Gratiskan Barang Bawaan di Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Pemerintah Tanggung 60 Persen Biaya

BACA JUGA:Anak Muda Bangga, Wajah Baru Stasiun Rangkasbitung Bikin Lebak Naik Kelas

MoU Indonesia-Arab Saudi Tegaskan Komitmen pada Kuota Haji Indonesia 2026


Ilustrasi ibadah Haji-Haydan As-soendawy-Pexels.com

Penandatanganan MoU berlangsung di Jeddah pada Selasa 11 November 2025 dalam rangka Konferensi dan Pameran Haji ke-5 yang digagas oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Acara ini menjadi penanda dimulainya tahapan persiapan menuju penyelenggaraan haji tahun 1447 H/2026 M.

Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Gus Irfan, menyampaikan apresiasinya atas terjalinnya kerja sama tersebut.

“Kami membahas banyak hal tentang persiapan haji, termasuk syarat istitho’ah kesehatan bagi jemaah Indonesia serta mekanisme pelaksanaan dam. Semua calon jemaah nantinya akan diberangkatkan melalui Jeddah dan Madinah,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Dalam kesepakatan tersebut, pihak Arab Saudi menegaskan bahwa kelayakan kesehatan jemaah menjadi prasyarat mutlak untuk keberangkatan.

Menyikapi hal itu, pemerintah Indonesia berencana memperketat pemeriksaan kesehatan agar seluruh calon jemaah benar-benar memenuhi standar yang telah ditentukan.

Selain itu, kedua negara menyepakati bahwa pembayaran dam harus dilakukan secara resmi melalui lembaga Adahi serta platform Nusuk Masar guna menjamin transparansi dan akuntabilitas.

MoU juga menyoroti pentingnya validitas dan integrasi data jemaah, mulai dari kloter, jadwal penerbangan, hingga akomodasi dan transportasi.

BACA JUGA:Dapur MBG Bisa Ditutup Permanen Jika Terjadi Kasus Keracunan Lagi

BACA JUGA:BKN Perbarui Sistem Penilaian Kompetensi PNS, Wujudkan Meritokrasi ASN yang Lebih Akurat

Untuk memperkuat koordinasi, sejumlah perusahaan (syarikah) asal Arab Saudi bahkan telah membuka kantor perwakilan di Indonesia.

Gus Irfan menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan haji Indonesia merupakan cerminan suksesnya manajemen haji secara keseluruhan di Arab Saudi.

“Jika muncul kendala, kedua pihak berkomitmen untuk saling mendukung demi keberhasilan haji Indonesia dan kesuksesan haji 2026,” tuturnya.

Melalui kesepakatan ini, kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi semakin solid. Penandatanganan MoU menjadi langkah penting untuk memastikan kuota haji Indonesia 2026 dapat terlaksana dengan lebih baik, profesional, dan membawa kenyamanan bagi seluruh jemaah Tanah Air.a

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: