Yehu berjalan kaki menyusuri jalanan lingkungan di sekitar rumahnya. Jarak ke halte terdekat sekitar 200 meter.
Setelah naik bus Transjakarta, ia transit hingga melanjutkan perjalanan menggunakan MRT Jakarta dan turun di Stasiun ASEAN. Selanjutnya, Yehu berjalan kaki sebentar, sekitar 150 meter, menuju Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Dia, lalu naik ke lantai tiga salah satu gedung Mabes Polri.
Kebiasaan Yehu menggunakan transportasi umum ini merupakan telah dia lakukan sejak menempuh pendidikan di Jepang dan Amerika Serikat (AS). Sebab menurut dia, angkutan umum adalah pilihan yang lebih mudah, cepat, dan tidak mengalami macet.
Rekam jejak Yehu mungkin belum banyak diketahui secara luas. Padahal, jenderal polisi bintang satu ini telah banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi di tubuh Polri.
Yehu telah berhasil menciptakan dua aplikasi penting yang hingga saat ini masih digunakan Polri. Yakni, Riwayat Hidup Personil Polri (RHPP) dan panic button.
Saat ini, pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 1967 silam itu mengemban jabatan sebagai Analis Kebijakan Utama Manajemen Operasional Itwasum Polri.
Sebelumnya, Yehu merupakan Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tingkat II Divisi TIK Polri. Dia juga sempat mengemban beberapa jabatan penting. Di antaranya, adalah Kepala Sekretariat Kompolnas 2019 dan Kabag Pengembangan Multimedia Lemhanas.
Yehu yang pernah menyabet penghargaan bergengsi, yakni Anggota Kehormatan IAII Universitas Budi Luhur, Jakarta, 2020, juga pernah menjabat Wakil Kepala Satlantas Poltabes Medan pada 1998. Di saat mengemban jabatan ini, kejujuran Yehu tercermin.