SAWAHLUNTO, INFORADAR.ID --- Ledakan tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Sawahlunto, Sumatera Barat telah menelan korban 14 orang, 10 di antaranya meninggal dunia.
Pasca ledakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan investigasi untuk mengusut dan melakukan investigasi.
Untuk iru, seluruh kegiatan operasional di site PT Nusa Alam Lestari dihentikan untuk sementara.
"Seluruh kegiatan operasional di site PT Nusa Alam Lestari sudah dihentikan sementara," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022) sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
Ridwan menjelaskan penghentian sementara tersebut dilakukan karena petugas akan melakukan investigasi terkait ledakan yang terjadi dan menewaskan beberapa orang pekerja.
Investigasi ini akan dilakukan oleh empat orang dari tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat.
"Penyebab ledakan akan diinvestigasi lebih lanjut oleh Inspektur Tambang,” ucap Ridwan.
Diberitakan sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan seluruh korban ledakan di tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Sawahlunto, Sumatera Barat, telah ditemukan.
“Ya sudah terevakuasi semua korban,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan.
"Dari kejadian tersebut terdapat korban sebanyak 14 orang, dengan perincian, 10 orang meninggal dunia, 1 orang masih terkurung di TKP, 1 orang luka bakar 30 %, 1 orang luka ringan, dan 2 orang selamat," sambungnya.
Dedi menambahkan dari 10 korban yang meninggal dunia, baru 9 korban yang teridentifikasi. Satu korban lain dan korban yang terkurung namun sudah dievakuasi, masih dalam proses identifikasi.
“Saat ini sedang proses identifikasi di RSU Sawahlunto,” jelasnya.
Editor: M Widodo