JAKARTA, INFORADAR.ID --- Munculnya dugaan keterlibatan 3 kapolda dalam menyebarkan berita terkait kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J versi Ferdy Sambo sebenarnya tidak begitu mengagetkan publik.
Dari awal kasus pembunuhan Brigadir J ini diumumkan ke publik dugaan keterlibatan para petinggi Polri sudah terendus. Hanya saja, belum didapat konfirmasi yang memadai terkait keterlibatan ketiganya.
Akan tetapi, Senin, 5 September 2022, Kadiv Humas Pilri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan jika informasi mengenai keterlibatan 3 kapolda tersebut tengah didalami oleh Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menangani kasus tewasnya Brigadir J.
Bocoran mengenai kapolda mana saja juga mulai terungkap ke publik. Bahkan menjadi liputan utama majalah nasional yang terbit awal September 2022 ini.
“Informasi itu sudah diterima oleh Timsus. Nanti timsus akan mendalami apabila memang ada dugaan keterkaitan dengan kasus FS,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo usai rapat dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR/MPR RU, Senayan, Jakarta, pada Senin, 5 September 2022.
Ketiga Kapolda tersebut diduga terlibat dalam pengamanan terkait upaya obstruction of justice (merintangi penyidikan) kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Kapolda mana saja yang diduga terlibat? Diduga ketiga Kapolda itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol FI, Kapolda Jatim Irjen Pol NA, dan Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol RZ PPS.
Timsus Polri kabarnya sudah menerima informasi soal dugaan keterlibatan 3 kapolda tersebut.
Kabarnya, ketiga Kapolda tersebut berbagi tugas menyebarkan informasi tembak menembak dan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi ke sejumlah pihak.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 5 September 2022 yang dikutip Disway.id, dua petinggi Polri mengetahui komunikasi antara Irjen Pol FI dan Ferdy Sambo.
Petinggi Polri mengatakan Ferdy Sambo menghubungi FI satu atau dua jam usai pembunuhan Brigadir Yosua.
Sementara NA dan PPS diduga bertugas melobi pejabat utama Polri. Seperti Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Langkah berikutnya FI diduga meneruskan informasi Ferdy Sambo itu pada Kapolda Jatim Irjen Pol NA dan Kapolda Sumut Irjen Pol PPS.
Selanjutnya, beberapa hari kemudian mereka bertemu di Polda Metro Jaya. Seorang penyidik menyebut pertemuan itu atas inisiatif pensiunan pimpinan Polri.
Mereka adalah penasihat di Satuan Tugas Khusus Merah Putih. Ferdy Sambo sendiri pernah menjadi Kepala Satgassus Merah Putih sejak pertengahan 2020. Mereka sering bekerja sama menjalankan misi operasi. Terutama pengungkapan kasus narkotika.