Ikhsan tidak kuat. Takut setengah mati. Dia lari menuju rumah Abah. Meninggalkan sajadah dan botol minyak di dalam gubuk.
“Kamu cuma segitu. Udah nggak apa-apa, Abah yang ngelanjutin (melakukan ritual),” kata Abah.
Ikhsan pulang ke Kota Tangerang. Beberapa hari kemudian, dia ditelepon Abah. Disuruh datang lagi ke rumah Abah.
Sampai di rumah Abah, Ikhsan disodori dua benda semacam telur. Sesuai instruksi Abah, Ikhsan mengoleskan minyak yang dia tebus seharga Rp 3,5 juta ke dua benda semacam telur itu.
Dar! Dua benda mirip telur itu meledak.
“Sukses. Kalau telur ini nggak meledak, kamu nggak bakalan balik lagi,” kata Abah.
Ikhsan pun pulang. Dia begitu yakin, mantan pacarnya akan balik kepadanya. Dia pikir, dalam waktu singkat, mantan pacarnya akan berpaling dari orang ketiga yang menghancurkan hubungan mereka.
Di luar dugaan, harapan Ikhsan cuma sebatas harapan. Dia justru menyesali perbuatannya.