PHK Akibat AI Kian Meluas, 41% Perusahaan Dunia Akan Pangkas Karyawan hingga 2030
Ilustrasi seseorang setelah di PHK --sumber & design freepik
INFORADAR.ID -Fenomena PHK akibat AI kini menjadi isu besar yang mengguncang dunia kerja global. Perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI) membuat banyak perusahaan meninjau ulang kebutuhan tenaga manusianya.
Berdasarkan survei terbaru, sekitar 41% perusahaan di berbagai negara berencana mengurangi jumlah karyawan hingga tahun 2030, dan salah satu faktor utama pemicunya adalah efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi berbasis AI.
Ancaman PHK akibat AI tidak hanya berdampak pada industri teknologi, tetapi juga menjalar ke sektor lain seperti kreatif, administrasi, hingga jasa publik.
Banyak pekerjaan dulunya sulit tergantikan kini bisa dilakukan dengan mudah oleh mesin pintar dan sistem otomatis.
Lebih dari sekadar tren, PHK akibat AI mencerminkan perubahan besar dalam struktur ekonomi global.
Situasi ini memaksa pekerja di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk segera beradaptasi dan meningkatkan kemampuan digital agar tetap relevan.
BACA JUGA:BSU Oktober 2025 Belum Cair? Ini Penyebab dan Cara Daftarnya
BACA JUGA:Kenaikan Gaji PNS 2025 hingga 12 Persen, Pemerintah Dorong Daya Beli dan Kinerja ASN
AI Ambil Alih Pekerjaan Manusia, PHK Tak Terhindarkan
Laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) berjudul Future of Jobs Report menyebutkan, lebih dari empat dari sepuluh perusahaan besar di dunia berencana memangkas tenaga kerja secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Penyebab utamanya adalah meningkatnya penggunaan teknologi otomatisasi dan kecerdasan buatan yang mampu menggantikan peran manusia dalam berbagai fungsi kerja.
Dari survei terhadap ratusan perusahaan global, sekitar 77% menyatakan akan melakukan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan bagi karyawan agar bisa beradaptasi dengan perkembangan AI.
Namun, sebagian perusahaan justru memilih langkah efisiensi dengan mengurangi jumlah tenaga kerja.
Managing Director WEF, Saadia Zahidi, menjelaskan bahwa AI generatif kini mampu menciptakan konten, teks, maupun gambar layaknya manusia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
