Sama Bahayanya Dengan Rokok, Efek Samping Vape Menurut Ilmuan

INFORADAR.ID - Pendapat bahwa rokok elektrik atau vape lebih aman dibandingkan rokok biasa mulai terbantahkan. 

Penelitian terbaru yang terbit di jurnal AJPM Focus mengungkapkan, penggunaan vape bisa meningkatkan kemungkinan terkena pradiabetes hingga 7 persen.

Efek samping dari vape perlu diperhatikan dengan baik, selain merusak paru-paru, vape juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada jantung dan otak.

Sebab, vape juga mengandung bahan - bahan berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin, asetaldehida, formaldehida, akrolein, vitamin E asetat, dan logam berat. 

Zat-zat ini bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan pengguna mengalami efek samping dari vape, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.

BACA JUGA:‎Tak Sekadar Perayaan, Seren Taun Cisungsang 2025 Bukti Tradisi Bisa Hidup di Zaman Modern

BACA JUGA:5 Brand Sepatu Lokal yang Sering Dikira Merek Luar Negeri

Hubungan vape dengan diabetes

Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang menggunakan rokok elektrik memiliki risiko 7 persen lebih besar mengalami pradiabetes dibandingkan orang yang tidak merokok. 

Jika seseorang merokok rokok biasa, risikonya meningkat menjadi 15 persen, dan jika menggabungkan rokok biasa dengan vape, risikonya naik menjadi 28 persen.

Menggunakan rokok biasa dan vape, memiliki risiko 9 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok. Sementara itu, perokok biasa memiliki risiko 7 persen lebih tinggi mengalami diabetes. 

Organisasi kesehatan dan para ilmuwan sudah lama memperingatkan bahaya dari vape. Beberapa penelitian juga menunjukkan mungkin ada hubungan antara vape dan pradiabetes. 

Berbagai efek samping vape

Batuk, iritasi pada mata, sakit kepala, sesak napas, mulut dan tenggorokan yang kering, serta merasa mual adalah efek samping dari menggunakan vape dalam waktu singkat. 

Sumber: