Disway Award

Gen Z Lebih Pilih Profesi Jadul, Menolak Jadi Budak AI

Gen Z Lebih Pilih Profesi Jadul, Menolak Jadi Budak AI

Ilustrasi Generasi Strawberry-Freepik.com-Freepik

Meski teknologi digital semakin mendominasi, keberadaan toko buku fisik justru kembali ramai pengunjung. Profesi jadul sebagai penjaga toko buku memberikan pengalaman yang berbeda, di mana interaksi sosial dan rasa kedekatan dengan komunitas pembaca menjadi nilai lebih. 

Gen Z merasa pengalaman membaca buku cetak dan suasana toko tidak tergantikan oleh layar gadget.

3. Gamemaster Escape Room

Profesi ini memang terbilang baru, tapi esensinya mirip dengan profesi jadul yang menuntut kehadiran dan interaksi manusia secara langsung. 

Sebagai gamemaster, seseorang membimbing pemain dalam permainan escape room yang menantang kreativitas dan kerja sama. 

Profesi ini cocok untuk Gen Z yang ingin bekerja dalam lingkungan dinamis dan sosial, berbeda dari pekerjaan kantoran yang kaku.

4. Pengrajin dan Pelestari Budaya Tradisional

Semakin banyak anak muda yang tertarik mempelajari dan melestarikan budaya melalui profesi sebagai pengrajin tradisional, konservator seni, atau tukang batu. 

Profesi jadul ini dianggap tidak hanya unik, tetapi juga memberi peluang untuk menjaga warisan budaya sekaligus membangun karier yang bermakna.

BACA JUGA:3 Lagu Peterpan yang Paling Ikonik Sepanjang Masa, Bikin Rindu Masa Lalu

BACA JUGA:Wali Jadi Idola Gen Z Sekarang, Musik Nggak Kenal Umur

5. Teknisi Energi Terbarukan

Walau terkait teknologi, profesi ini merupakan bentuk adaptasi dari keahlian manual tradisional. 

Pekerjaan seperti pemasangan panel surya atau instalasi energi ramah lingkungan menjadi pilihan bagi Gen Z yang peduli dengan isu lingkungan dan ingin berkontribusi nyata dalam menghadapi perubahan iklim.

Minat Gen Z terhadap profesi jadul menandakan adanya perubahan mindset dalam dunia kerja. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: