5 Hal yang Bisa Menjadi Musuh Otak: Waspadai Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Kognitif
Representasi otak manusia--Freepik/@freepik
Dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi kemampuan otak untuk berpikir jelas, sementara dehidrasi berat bisa menyebabkan masalah serius seperti kehilangan kesadaran atau gangguan mental yang lebih parah.
Oleh karena itu, menjaga kecukupan cairan tubuh dengan minum air secara teratur sangat penting untuk menjaga otak tetap sehat, tajam, dan berfungsi optimal.
2. Paparan zat berbahaya
Paparan terhadap zat berbahaya, seperti polusi udara, bahan kimia beracun, dan pestisida, dapat merusak otak dan memengaruhi fungsinya dalam jangka panjang.
Zat-zat berbahaya ini, baik yang terhirup, terserap melalui kulit, atau tertelan, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel otak.
Paparan jangka panjang terhadap polutan udara, misalnya, telah dikaitkan dengan penurunan kognitif, gangguan memori, serta peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
3. Multitasking berlebihan
Multitasking sering dianggap sebagai kemampuan yang efisien untuk menyelesaikan banyak tugas sekaligus. Namun, penelitian menunjukkan bahwa multitasking berlebihan justru dapat merusak otak dan menurunkan kualitas pekerjaan kita.
Otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada beberapa tugas kompleks sekaligus, sehingga melakukan multitasking dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, peningkatan stres, dan kesalahan lebih banyak dalam pekerjaan.
4. Kurang interaksi sosial
Kurangnya interaksi sosial dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan otak. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan koneksi emosional dan komunikasi untuk menjaga otak tetap aktif dan sehat.
BACA JUGA:3 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Otak, Masa Tua Anti Pikun
BACA JUGA:Kurang Tidur Ternyata Bisa Jadi Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Daya Ingat Otak, Cek Lengkapnya
Ilustrasi otak manusia --Freepik/@kjpargeter
Isolasi sosial atau jarang berinteraksi dengan orang lain dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, depresi, kecemasan, dan bahkan meningkatkan risiko gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: