Akan Dipotong Setiap Tanggal 10 Sebesar 3%, Begini Pro-Kontra Netizen

Akan Dipotong Setiap Tanggal 10 Sebesar 3%, Begini Pro-Kontra Netizen

Potret tanggapan Netizen terakait Tapera.-tangkapan layar media sosial instagram-

INFORADAR.ID – Putusan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menuai berbagai tanggapan komentar, pro-kontra yang disampaikan oleh netizen

Baru-baru ini, khalayak umum tengah ramai dengan pembahasan PP menganai Tapera yang tercantum dalam PP 25 tahun 2020

Diketahui, gaji setiap pegawai yang sebagaimana sudah termasuk sebagai peserta secara otomatis akan dipotong setiap bulannya pada tanggal 10, sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Perundang-Undangan pasal 7 PP 25 tahun 2020.

Potongan gaji tersebut akan dilakukan sebesar 3% yang di mana 0,5% berasal dari perusahaan itu sendiri dan 2,5% lainnya dari gajis masing-masing pegawai. 

BACA JUGA:BSI, PP Muhammadiyah, BP Tapera, & Perumnas Berkolaborasi, Maksimalkan Penyaluran KPR Syariah

BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Minta Kementrian dan Pemerintah Berhenti Buat Aplikasi Baru, Ini Alasannya

Mengetahui hal itu, sontak saja putusan ini langsung mendapatkan berabagai komentar yang dilontarkan oleh netizen dengan berbagai opini. 

Sebagaimana yang yang dilansir dari dari berbagai sumber, komentar netizen tersebut sebagaimana yang dihimpun berikut ini:

“Kalo ada potongan Tapera, harusnya kasih rumahnya dulu, baru dipotong Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat),” tulis @nenden_suppiati.

“Misal ada pekerja gaji 5 jeti, sebulan kenak potong 150 ribu, setahun terpotong sekitar 1,8 juta rupiah. Saat ini hampir gak mungkin ada cicilan rumah 150 ribu sebulan atau 1,8 juta setahun apalagi di jabodetabek, maka prediksi saya adalah uang pekerja itu nanti dikumpulkan , di badan tapera , lalu ujung-ujungnya uang pekerja itu diinvestasikan dengan cara membeli surat utang negara. Yang pada gilirannya untuk pembiayaan infrastruktur negara yg bisa jadi gak berkaitan dengan perumahan. Kondisinya mirip iuran di bpjs tk dan dana haji, rejim ini memang sangat kreatif mengeruk uang dari rakyatnya, daripada 3 persen lebih baik uangnya digunakan buruh pekerja untuk bayar listrik dll. Tapera ini nyaris gak akan bermanfaat banyak krena yang lebih dibutuhkan pekerja adalah kestabilan harga pokok, subsidi rumah murah, transport murah dll,” tulis @edydwi1 panjang lebar.

BACA JUGA:Dorong Penyaluran Rumah Bersubsidi 2023, BSI Hadir di Gema Tapera

BACA JUGA:Bingung Atasi komedo di Hidung? Yuk Ikuti 4 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami Ini, Dijamin Mudah

“Ketika pemasukan negara ngak banyak, instrumen fiskal dgn brand tapera pun dilakukan, tahun depan keluar lagi, tamara, tabungan makan rakyat,” tulis akun @risan2019.

Bukan hanya kritikan saja, terdapat juga beberapa akun yang mendukung adanya program penyelenggaraan Tapera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: