Disway Award

Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan, Namun Menimbulkan Tantangan bagi Pendapatan Pemprov Banten

Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan, Namun Menimbulkan Tantangan bagi Pendapatan Pemprov Banten

Ilustrasi motor listrik-Trinity_Elektroroller-pixabay.com

INFORADAR.ID - Pemakaian kendaraan listrik yang terus meningkat di Provinsi Banten memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi membawa tantangan baru pada pendapatan daerah. 

Kendaraan tanpa bahan bakar fosil ini memang mengurangi polusi, namun secara langsung juga menurunkan pemasukan dari pajak kendaraan bermotor.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banten, Rita Prameswari, ketika diwawancarai pada Rabu, 9 Juli 2025. 

Ia menuturkan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik mempengaruhi pendapatan daerah dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Rita menerangkan bahwa pendapatan dari BBNKB mulai mengalami penurunan sejak jumlah kendaraan listrik bertambah di wilayah Banten. 

BACA JUGA:Kacamata Retro Kembali Jadi Tren, Gen Z Tampil Percaya Diri dengan Gaya Lawas

BACA JUGA:Film Fantastic Four: First Steps Siap Menggebrak Bioskop Indonesia Bulan Juli!

Penurunan tersebut cukup signifikan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“BBNKB sedikit meredup. Apalagi BBNKB kita sudah minus sampai 34 persen karena adanya kendaraan listrik itu,” jelasnya pada awak media.

Menurut Rita, kendaraan listrik sampai saat ini belum dikenakan pajak kendaraan bermotor maupun bea balik nama. 

Akibatnya, pemasukan dari sektor ini menurun karena tidak adanya kontribusi dari kendaraan listrik.

“Jadi kan yang harusnya tidak berpengaruh jadi berpengaruh. Karena kan mobil listrik PKB-nya nol,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kondisi ini secara signifikan memengaruhi penerimaan pendapatan daerah.

“Sangat mempengaruhi penerimaan kita. Karena dia tidak ada PKB tidak ada BBNKB,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: