Runner Up 1 Duta Pendidikan Provinsi Banten 2024 , Banten Sehat untuk Dunia Pendidikan

INFORADAR.ID - Salah satu pemuda dari Kabupaten Tangerang, peraih Runner Up 1 Putera Pendidikan Provinsi Banten 2024, Rafi Sya’ban Alfaridzi, mengajak generasi milenial untuk berpartisipasi dalam pendidikan tanah air.

Hal ini lantaran masih banyak masyarakat di pedesaan, khususnya daerah terpencil, yang tidak mempunyai akses terhadap pendidikan.

Sya’ban merupakan mahasiswa semester 6 Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidyataullah Jakarta. 

Ia mengaku sangat prihatin dengan ketimpangan distribusi pendapatan di tanah air. Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap Kesehatan mental, pendidikan dan memajukannya, khususnya di pedesaan.

Sya’ban yang memiliki kemampuan advokasi tentang kesehatan mental di Pendidikan menilai, kondisi kesehatan mental genting yang dialami generasi muda saat ini rentan menimbulkan permasalahan psikologis serius yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup manusia, baik secara psikologis maupun fisik. 

Secara umum, penurunan kesehatan mental disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk: kecemasan yang berlebihan atau ketegangan emosional yang intens, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, masalah makan atau tidur yang parah, gangguan fokus, isolasi sosial, penurunan produktivitas, pikiran yang tidak disengaja tentang kematian, dan pikiran untuk bunuh diri. 

Ia merupakan generasi milenial yang menggemari dunia pendidikan, budaya, dan sosial. Pada tanggal 10 Mei 2024, ia berhasil menempati posisi Runner Up 1, dan juara II secara umum yang diselenggarakan oleh Yayasan Pemuda Prestasi Indonesia Provinsi Banten di gedung Auditorium Rumah Dunia, Serang, Banten. 

Ajang ini dimaksudkan untuk mencari dan mencetak mahasiswa milenial yang memiliki passion terhadap dunia pendidikan khususnya di wilayah Provinsi Banten.

Menurutnya, acara ini memiliki potensi besar dalam melahirkan generasi milenial yang memiliki apresiasi mendalam terhadap kesehatan mental, pendidikan, dan kebudayaan, karena menjadi wadah advokasi di beberapa bidang tersebut. (*)

Sumber: