Viral, Pakai Dua Cincin, Warga Lebak Ini Jari Tangannya Bengkak

Viral, Pakai Dua Cincin, Warga Lebak Ini Jari Tangannya Bengkak

Petugas Damkar Lebak saat melakukan evakuasi pelepasan cincin-Nurandi-

INFORADAR.ID - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten harus melakukan evakuasi pelepasan cincin terhadap Dadan (25) warga Kampung Ciakar, Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, pada Senin 22 Januari 2024 lalu.

Mirisnya, jari kelingking Dadan harus bengkak karena tak sengaja memakai dua cicin pada jari kelingkingnya. Hal tersebut disampaikan oleh petugas Damkar Lebak Ade Apriyadi.

"Awal kronologinya tak sengaja pakai cincin pada jari kelingking, padahal di jarinya sudah ada cincin baja yang terpakai lama. Karena tak sengaja dipakai akhirnya cincin sulit dilepaskan hingga jari kelingking membengkak," ujar Ade.

Dijelaskan Ade, awalnya Dadan sudah mendatangi beberapa Klinik dan Puskesmas namun beberapa dokter sudah tidak sanggup untuk membantunya.

BACA JUGA:Sering Ngamuk, Pemuda Asal Lebak Dirantai Keluarga

Lebih lanjut Ade mengatakan, akhirnya Dadan disarankan untuk menghubungi Damkar Lebak untuk membantu melepaskan cincin baja tersebut.

"Butuh waktu 20 menit untuk melepaskan cincin, dengan penuh kehati-hatian akhirnya cincin baja bisa dilepaskan dari jari tangannya," ujar Ade.

Untuk melepaskan cincin tersebut, petugas Damkar Lebak juga dibantu petugas Puskesmas Gunungkencana. Karena kondisi jari tangannya sudah membengkak. 

Ade berhasil melepaskan cincin menggunakan gerinda khusus, untuk bisa memotong cincin yang terbuat dari bahan baja tersebut.

"Alhamdulillah untuk cincin berhasil dilepaskan, di bantu petugas Puskesmas juga. Tadi awalnya cukup sulit karena cincin terbuat dari baja," ucapnya.

Ade memberikan imbauan kepada warga, agar tetap berhati-hati saat menggunakan cincin baja atau besi. Jika sudah kecil dan terasa tak muat untuk segera dilepaskan.

"Untuk warga tetap selalu dibuka secara berkala, jangan terus-terusan dipakai cincin itu, karena hal tersebut sangat berbahaya," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: