Silat Bandrong Asal Banten, Warisan Leluhur yang Dikenal Berbahaya
Ilustrasi silat bandrong Banten--canva/ Odua Images
BACA JUGA:Pencak Silat : Dari Masa Lalu Hingga Masa Kini
Pencak silat Bandrong memiliki ciri khas gerakan tangan dan kaki yang cepat dan gerakan yang lebar.
Pencak silat bandrong menggunakan teknik jatuhkan lawan dnegan cepat di mana petarung meraih kaki lawan, mengangkatnya ke atas dan melemparkannya jauh.
Sekitar tahun 1920-1940 masehi, ketika silat bandrong berada di bawah bimbingan guru besar Ki Marip, seorang pendekar bandrong dari Pulo Kali.
Kemudian, seorang tokoh silat Betawi dari Cempaka Putih Jakarta bernama Hilmi yang dikenal dengan sebutan Bang Imi, berkunjung ke tepi Pulo Kali Bojonegara.
Tujuan kedatangan Bang Imi ke Banten adalah untuk menimba ilmu dan pengalaman bela diri khas Banten, yaitu pencak silat bandrong.
Bang Imi adalah seorang pendekar silat yang menguasai silat kwitang Betawi.
Melalui perkenalannya, Ki Marip dan Bang Imi saling bertukar teknik dalam pertarungan silat.
Bang Imi dihajar oleh Ki Marip hanya dalam beberapa langkah. Setelah kejadian ini, persahabatan antara Ki Marip dan Bang Imi terjalin.
Persahabatan mereka mempengaruhi aliran pencak silat bandrong dengan dengan gabungan unsur silat kwitang Betawi yang memberikan variasi dan kedalaman pada gerakan-gerakannya.
Penggabungan elemen-elemen dari aliran silat lain seperti cimande, beksi, Kung Fu dan Merpati Putih juga menambah kekayaan gerakan dan aksi dari aliran pencak silat bandrong.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemendikbud