Pengaruh Penggunaan Meme di Amerika Terhadap Budaya Internet di Indonesia

Pengaruh Penggunaan Meme di Amerika Terhadap Budaya Internet di Indonesia

Gambar Meme Yao Face--Sports Illustrated

INFORADAR.ID - Meme adalah sebuah elemen budaya dan sistem yang berisi perilaku yang biasanya dibagikan oleh orang-orang karena mempunyai sebuah konteks yang dianggap mewakilkan. Meme biasanya memiliki bentuk gambar atau video yang disertakan tulisan tulisan tertentu. Beberapa tahun terakhir, ada banyak sekali gambar lucu, aneh, dan menggelitik yang tersebar di internet. Gambar-gambar itulah yang kemudian disebut sebagai Meme.

Penggunaan Meme saat ini juga telah menjadi bagian dari cara berkomunikasi kaum milenial di era yang serba digital ini. Disamping karena harga smartphone yang terjangkau, juga karena smartphone pada zaman sekarang sudah bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder melainkan sudah menjadi kebutuhan primer bagi manusia, yang fungsinya bukan lagi hanya menjadi alat komunikasi tetapi menjadi penunjang untuk mempermudah segala aktivitas manusia.

Pada awal mulanya berita dan informasi dikelola dan diatur oleh para pekerja media dan didistribusikan secara massal kepada khalayak. Namun setelah itu di era media modern, khalayak tidak hanya diberikan ruang untuk berinteraksi di media massa yang melakukan pendekatan penyampaian teknologi ke internet, namun saat ini khalayak sudah bergeser bahkan menjadi pesaing karena khalayak turut terlibat dalam proses produksi dan distribusi berita dan informasi.

Cukup dengan perangkat canggih seperti smartphone yang sudah dilengkapi dengan fasilitas kamera, perekam suara, bahkan pengolah gambar, serta terhubung dengan internet, khalayak sudah dapat menyebarkan peristiwa yang ditemuinya saat itu juga. Dengan ciri khas budaya meme yang diambil dari sebuah gambar atau video yg kemudian diberi tulisan tulisan yang memberi kesan lucu membuat Masyarakat pengguna media sosial di Indonesia juga kerap menggunakan meme dalam komunikasi sosial medianya, meme sendiri dapat diterima dan pesat perkembangannya bahkan memiliki produksi dan distributor di Indonesia karena dinilai tidak bertele-tele dalam menyampaikan pesan, ekspresi, dan sikap.

Meme juga penyebarannya terbilang mudah, apalagi dengan jenis jenis meme yang variatif seperti meme sindiran, meme percintaan, meme motivasi, meme jokes, dan meme politik membuat sebuah pesan perasaan dapat dengan mudah tersampaikan. Di Indonesia sendiri penggunaan meme mulai ada sejak tahun 2009 yang menunjukkan berbagai meme tentang parodi dan sindiran kehidupan keseharian mahasiswa seperti skripsi, tugas akhir, hingga indeks prestasi kumulatif.

Meme sendiri mulai dikenalkan pada tahun 1976 oleh Richard Dawkins di amerika yang kemudian karena semakin berkembangnya dunia teknologi atau yang kita kenal era globalisasi, budaya meme ini menyebar ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.

Menurut Muhammad Yudhistira dalam wawancaranya mengatakan bahwa meme adalah sebuah budaya. “Meme adalah sebuah ide, budaya atau perilaku atau yg semacamnya yang mana ide ide tersebut tercipta dan tersebar seperti halnya virus,” ujarnya.

Yudhistira juga menambahkan bahwa dirinya juga sudah menggunakan meme dalam interaksi media sosialnya sejak duduk di bangku SMP, meme ini tidak akan pernah mati dan hilang selama internet masih ada. Juga menurutnya meme sekarang berkembang lebih pesat, seperti gambar yg sudah mulai 3D, video yang jernih, bahkan ada sebuah film yang menceritakan tentang meme. kemudian narasumber juga memberikan contoh meme yang diadaptasi Indonesia yg berasal dari meme meme di amerika.

Sebagai contoh di Amerika sendiri ada beberapa orang yang memiliki ideologi rasis terhadap orang orang berkulit hitam yang pada saat itu disebut nigger yang menuangkan ide rasis mereka itu dalam sebuah meme meme, yang kemudian di kreatifitaskan oleh orang-orang yang memiliki ideologi yang sama dengan mereka dan akhirnya terus menerus berkembang dan pola tersebut akhirnya membentuk sebuah meme rasis.

Begitupun halnya yang terjadi di Indonesia dimana orang orang bersuku jawa yang diidentikkan dengan kulitnya yang tidak terlalu putih sehingga muncul kata jawir (jawa ireng) dan juga orang orang china yang lahir dan besar di Indonesia yang kemudian disapa chindo (china indo) kemudian dituangkan kedalam sebuah meme meme rasis sehingga kemudian pesat penyebarannya dan dikreatifitaskan menjadi meme yang lumrah di khalayak. Oleh karena itu pada dasarnya meme terkonsep di media atas dasar kreativitas pembuatnya.

Sedangkan menurut Mahasiswa Universitas Sultan Agung Semarang, Annisa Sofiatun, ia berpedapat bahwa meme adalah sebuah lelucon dan sarkasme.

“Meme adalah sebuah gambar yg merepresentasikan maksud dari gambar itu dengan tujuan lelucon atau bahkan sarkasme,” ujarnya.

Dalam wawancaranya annisa juga mengatakan bahwa penggunaan meme dalam sebuah chat di media sosial memberikan kesan lucu sehingga sampai sekarang dia masih sering menggunakan meme dalam interkasi media sosialnya Pengaruh budaya meme sendiri di Indonesia memiliki sisi positif dan negatifnya tersendiri, sisi positif yang bisa di ambil dari sebuah meme adalah dimana warganet bisa mendapatkan refleksi diri, hiburan, motivasi dan pesan politik dengan penggunaan meme, namun demikian sisi negative dari penggunaan meme juga kerap kali terjadi seperti penggunaan meme meme rasis, dan meme sarkas. (*) 

Oleh: Waliyul Hakim, Universitas Andalas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: