Wisata Religi yang Selalu Ramai Penziarah, Makam Sunan Ampel

Wisata Religi yang Selalu Ramai Penziarah, Makam Sunan Ampel

makam sunan ampel--instagram/@ilazahrotin

INFORADAR.ID - Wisata religi ke makam orang-orang masyhur sudah menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesi sejak dahulu. Wisatawan yang berkunjung pemakan sering melantunkan doa untuk almarhum untuk dapat mengenang jasa dan pengorbanan hidup yang mereka alami semasa hidupnya.

 Makam Sunan Ampel adalah salah satu makan yang terletak di Desa Ampel, Semampir, Surabaya. Makam Sunan Ampel selalu ramai peziarah yang datang dari berbagai penjuru daerah yang ada di Indonesia.

 Sunan Ampel yang nama aslinya Ahmad Rahmatullah, adalah seseorang yang menjadi salah satu dari walisongo yang berperan aktif dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, pada sekitar abad ke 15. 

BACA JUGA:Wisata Religi di Kota Santri, Kudus, Tempat yang Banyak Berkahnya

Melihat pengabdiannya yang begitu besar untuk agama Islam, para peziarah selalu berduyun-duyun berkunjung ziiarah ke makam Sunan Ampel. Bahkan pada saat hari raya besar Islam, seperti saat bulan Ramadhan.

Masjid Sunan Ampel

Pengunjung peziarah, sehabis dari makam sunan Ampel dapat menuju ke Masjid Sunan Ampel, masjid Sunan Ampel ini didirikan langsung oleh Sunan Ampel pada tahun 1396 M. Akan tetapi ada pula yang menyatakan bahwa masjid ini didirikan pada tahun 1421 M.  

Masjid Sunan  Ampel didirikan di atas tanah seluas 120 x 180 meter, dengan bentuk arsitektur yang unik, yakni mencampurkan gaya Arab dengan gaya Jawa kuno, dan dipoles dengan model budaya Hindu-Budha. Hampir sebagian besar bangunan masjid nya terbuat dari kayu jati.

Kampung Arab

Selain makam dan masjid, di sekitaran nya juga terdapat perkampungan Arab yang terletak dekat dengan makam Sunan Ampel. Perkampungan Arab ini sangat terkenal karena  penduduknya diisi oleh orang yang berketurunan asli Arab dan sebagian besar diantaranya bekerja di bidang perdagangan perhiasan Islam. 

Konon katanya orang Arab sudah ada disini sejak tahun 1451. Tujuan mereka datang ke tempat ini adalah untuk berdagang dan ingin mengetahui wali songo yang ada di daeran ini. Mereka pada akhirnya menetap dan keturunannya masih bertahan sampai saat ini.

Mereka tidak hanya menjual perhiasan Islami, seperti topi, jilbab,  gamis, dan gelang, tetapi menjual juga berbagai macam masakan khas Timur Tengah, seperti roti Maryam, kurma, bahkan air Zamzam.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Wajib Dikunjungi, Banyak Nilai Sejarah dan Pesona Alam Nan Memukau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: