Sejarah dan Makna Ziarah Banten

Sejarah dan Makna Ziarah Banten

tempat wisata ziarah di Banten--bantenprov.go.id

INFORADAR.ID - Sejarah Banten menyimpan banyak cerita menarik dari masa lalu. Dari posisinya sebagai pusat perdagangan dan ramai dikunjungi para pedagang, sehingga Banten menjadi kunci penyebaran Islam di wilayah yang kini disebut Jakarta dan Jawa Barat. 

Nama Banten sudah terkenal sebelum berdirinya Kesultanan Banten. Namun puncak kejayaannya baru tercapai ketika Maulana Hasanuddin berkuasa.

Nama Sultan putra Syarief Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati ini juga kian harum karena ia merupakan raja pertama yang memerintah Banten dengan mengedepankan kebudayaan Islam.

Kejayaan Banten saat itu tidak lepas dari kepiawaian Maulana Hasanuddin yang tidak hanya memahami persoalan agama, namun juga politik dan ekonomi.

Tak heran jika saat itu Kesultanan Banten mempunyai wilayah kekuasaan yang luas, terbentang dari Lampung hingga Karawang.

Sejarah mencatat, Banten dengan cepat meraih kejayaan dan mampu mengalahkan kerajaan Sunda atau Padjadjaran. Puncak keeemasan kesultanan ini dicapai pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.

Saking terkenalnya Banten, saudagar-saudagar dari India, Timur Tengah, dan Eropa datang ke sana. Lada merupakan produk yang paling populer dan dicari. Produk Banten konon menjadi fokus perselisihan antara Portugis dan Belanda.

BACA JUGA:Wisata Religi, Inilah Deretan Tempat Ziarah Terkenal di Banten Berikut Sejarahnya

Saat ini, sisa kisah kejayaan Kesultanan Banten dapat disaksikan di Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Banten. Masjid ini masih berdiri dan menjadi tempat ziarah yang terkenal.

Ziarah sendiri merupakan praktik sebagian besar komunitas beragama yang memiliki makna moral yang penting. Di Banten, ziarah bukan hanya sekedar itu, akan tetapi menjadi suatu rutinitas dan diyakini mempunyai nilai spiritual yang tinggi.

Ziarah Banten tak hanya bisa memperkaya batin, namun juga memberikan wawasan sejarah.

Tujuannya untuk mengingat kematian, menguatkan iman dan menyucikan diri. Di Banten, ziarah tidak hanya itu saja, melainkan sudah menjadi adat dan dianggap mempunyai nilai spiritual yang besar.

Ziarah ke makam mempunyai makna dan tujuan mendoakan orang yang meninggal, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang maha Esa serta memohon karomah dan keberkahan kepada makam yang diziarahi, baik makan makam raja, ulama atau nenek moyang yang mendahului mereka.

Ziarah Banten sudah menjadi ciri budaya dan tradisi masyarakat setempat. Tempat ziarah tersebut terbukti banyak dikunjungi oleh para peziarah dari masyarakat Banten sendiri maupun masyarakat di luar Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: