Bejat, ABG 15 Tahun Diperkosa Bergilir 11 Pria, Ada Oknum Kades dan Polisi

Bejat, ABG 15 Tahun Diperkosa Bergilir 11 Pria, Ada Oknum Kades dan Polisi

Bejat, ABG 15 Tahun Diperkosa Bergilir 11 Pria, Ada Oknum Kades dan Polisi-Ilustrasi:Freepik/brgfx-

INFORADAR.ID - Geger! Gadis ABG yang masih berusia 15 tahun di Sulawesi Tengah, diperkosa bergilir oleh 11 pria ketika menjadi relawan banjir di Parimo.

Tersangka kekerasan dan pelecehan seksual ini ternyata ada yang menjabat sebagai Kepala Desa berinisial HR dan anggota Brimob berinisial HST. Selain itu ada juga tersangka seorang guru berinisial AR.

ABG berusia 15 tahun itu diketahui telah diperkosa sejak April 2022 sampai Januari 2023 lalu, tetapi kasus ini baru naik ke publik pada tanggal 29 Mei 2023.

Pelaku pertama yang berprofesi sebagai guru, inisial AR melakukan aksinya dengan memperkosa gadis tersebut kemudian korban ditukar dengan narkoba untuk diperkosa bergilir.

Setelah dilempar kepada pelaku selanjutnya, korban dicekoki narkoba dan disetubuhi paksa sambil diancam menggunakan parang, dan begitu seterusnya.

Ternyata, fakta tidak sampai situ saja, 11 pria bejat ini saling kenal kemudian melakukan barter korban dengan obat-obatan terlarang jenis sabu.

Kondisi korban saat ini telah dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan. Dikabarkan oleh Patricia Yabi, pendamping korban, bahwa korban saat ini diduga menderita infeksi rahim.

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku sempat mengiming-imingi sejumlah barang. Korban mengalami trauma berat akibat kejadian yang menimpanya. 

Selama menerima kekerasan seksual, korban tidak berani melapor kepada pihak terkait karena diancam oleh salah satu korban, bahkan tidak berani bercerita kepada orang tuanya.

Setelah orang tua mengetahui kondisi kesehatan korban yang terus menurun, barulah korban berani bercerita kepada orang tuanya.

Setelah mendengar cerita bahwa putrinya diperkosa bergilir oleh 11 pria bejat itu, orang tua korban langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian.

Setelah mendapat laporan adanya korban kekerasan seksual, polisi setempat menangkap 10 dari 11 pelaku dan baru menahan 5 pelaku,  sisanya belum ditetapkan sebagai pelaku.

Korban mengenal para pelaku ketika menjadi relawan banjir bersama teman-temannya. Korban yang bertugas mengirim logistik ke lokasi banjir secara spontan berkenalan dengan para pelaku.

Menurut informasi yang beredar di internet, setelah selesai menjadi relawan, korban tidak langsung pulang ke rumahnya karena ditawarkan pekerjaan dan dijanjikan bekerja di rumah makan oleh pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: twitter @mazzini_gsp