Tradisi Saweran Bayi, Ungkapan Rasa Syukur

Tradisi Saweran Bayi, Ungkapan Rasa Syukur

Foto: Ido/Gen-RB--

INFORADAR.ID - Mungkin sudah enggak aneh lagi ketika bayi sudah bisa jalan atau bisa ngomong, keluarganya melakukan tasyakuran. 

Sama halnya dengan warga Kampung Pasir Hanja, Desa Sukarena, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang ini melakukan tasyakuran lewat saweran. 

Mungkin dengan saweran itu adalah rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT, yang telah memberi kesempurnaan kepada bayi yang telah bisa berjalan dan bisa berbicara. 

Seperti Fatimah Azzahra, anak dari seorang ibu yang bernama Ipah dan bapaknya yang bermana Subadri ini sudah bisa berjalan dan berbicara di umur satu tahun. 

Tentu kedua orangtuanya sangat senang melihat anaknya bisa berjalan disertai bisa berbicara, orangtuanya pun melakukan saweran sebagai rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempurnaan itu. 

Di saweran itu isinya ada beras, uang logam atau uang gopean dan permen, setelah warga kumpul untuk menghadiri saweran itu, selanjutnya isi saweran itu dilempar ke warga yang bersiap untuk mengambilnya. 

Ipah, sebagai orangtua mengatakan, tentu saja itu sudah menjadi adat istiadat di kampung ini, mungkin sudah dari zaman nenek moyang, karena ia tahu hal ini dari kecil.

"Saweran ini dilakukan sebagai tanda syukur dan terimakasih kepada Allah yang telah memberikan kesempurnaan kepada anak kami yang telah bisa berjalan dan berbicara di umur yang ke satu tahun," katanya, Senin 9 Januari 2023. 

Mungkin di daerah kalian juga sama, ada syukuran ini, tetapi mungkin bisa jadi bahasanya berbeda, karena bahasa di Kampung Pasir  Hanja ini syukuran yang bisa berjalan atau berbicara disebut dengan saweran. (ido-genrb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: