Asal Usul Kemeja Flanel, Pakaian Wajib Bagi Anak Muda

Asal Usul Kemeja Flanel, Pakaian Wajib Bagi Anak Muda

--

INFORADAR.ID - Tahukah kamu? Kemeja Flanel memiliki sejarah yang panjang sejak tahun 1800 an. Namun hingga abad ke 21 ini, daya tarik flanel justru semakin banyak diminati bahkan menjadi pakaian yang wajib dimiliki bagi anak muda.

Mengutip dari ozzakonveksi.com, kemeja flanel adalah bagian dari citra ikonik penebang kayu Amerika dan telah menjadi fashion pokok Amerika sejak abad pertengahan. 

Dalam budaya Amerika, Kemeja kotak-kotak ini hanyalah sebagian kecil dari sejarah panjangnya. Kemeja flanel, seperti yang kita ketahui, menjadi populer di Skotlandia dan Inggris pada awal 1800-an.

kemeja flanel telah ada sejak abad ke-17. Kain ini ditenun oleh istri petani Welsh, yang telah memintal benang wol selama berabad-abad dan akhirnya menemukan bahwa jika menyikat wol pada kedua sisinya, itu menjadi lebih kuat. 

Hal ini menciptakan kain yang lebih tebal dan lebih kuat. Kain ini tahan lama dan terinsulasi dengan baik, sementara masih lembut dan nyaman. Sehingga sempurna untuk iklim basah, dingin, dan berangin.

Pada awalnya kemeja flanel terbuat dari carded wol, namun saat ini ada juga yang terbuat dari bahan lain seperti cotton maupun serat sintetis seperti Polyester. Kain flanel biasa digunakan untuk membuat pakaian tartan, selimut, sprei, dan pakaian tidur.

Penambahan motif horizontal dan silang yang dilakukan dalam berbagai warna awalnya untuk mewakili wilayah penenun, dan pola ini disebut Tartan. Bahkan tartan memiliki asal-usul kuno, yang tertua dari abad ke-6 SM.

Motif ini dapat kita temukan di Austria, milik budaya Celtic. Celana tartan juga ditemukan pada mumi Tiongkok kuno dari periode yang sama selama Zaman Besi. Pola kotak-kotak sederhana pada tekstil ini menggunakan wol terang dan gelap, tetapi sangat khas dan biasanya dipakai oleh kelas masyarakat yang lebih tinggi.

Karena daya tahan, keterjangkauan, dan kehangatannya, kain flanel dengan cepat menjadi populer di seluruh perbatasan Eropa. Pabrik wol tumbuh di seluruh Inggris dan Prancis; pada abad ke-19, produksinya berkembang berkat proses “carding” mekanis yang lebih efisien, yang digunakan oleh pabrik di seluruh Inggris selama Revolusi Industri.

Pada tahun 1889 pengusaha Amerika Hamilton Carhartt, melihat kebutuhan untuk memperbaiki seragam pekerja di Amerika Serikat, membuka pabriknya di Detroit, MI dan mulai memproduksi pakaian flanel yang keras.

Pada akhir abad ke-19 Amerika masih dalam masa transisi. Rel kereta api ke arah barat sedang dibangun begitu juga pabrik-pabrik besar. 

Kain flanel, yang telah digunakan selama Perang Sipil sebagai bahan yang murah dan kuat untuk kaus dalam tentara dan mantel empat kancing sederhana, dengan mudah ditemukan sebagai bahan yang ideal untuk pekerja. Kain ini digunakan untuk membuat pakaian serikat pekerja dan overall kerja untuk pekerja kereta api dan konstruksi.

Seiring berkembangnya zaman, dari waktu ke waktu banyak orang mulai memakai flanel sebagai pakaian untuk sehari-hari, bahkan saat ini menjadi fashion yang diminati banyak kalangan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: