Melibatkan Densus 88 Antiteror, Perampokan Toko Emas di Tangsel Tak Ada Kaitannya dengan Teroris

Melibatkan Densus 88 Antiteror, Perampokan Toko Emas di Tangsel Tak Ada Kaitannya dengan Teroris

Dirkrimun Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat memberikan keterangan pers. Foto: --- Tangkapan layar laman PMJ News -----

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Perampokan toko emas di sebuah tempat perbelanjaan di Serpong, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu ada dugaan merupakan jaringan teroris.

Akan tetapi setelah 4 tersangka ditangkap seminggu yang lalu dan dilakukan penyelidikan lebih mendalam dengan melibatkan Densus 88 Antiteror, polisi menyimpulkan keempat perampok tak ada kaitannya dengan jaringan teroris manapun. 

Polda Metro Jaya memastikan empat orang tersangka pelaku perampokan toko emas di Tangerang Selatan bukan kelompok yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.

"(Kasus perampokan toko emas di Tangerang Selatan) tidak ada kaitannya dengan aksi teroris," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi, Jumat, 7 Oktober 2022 sebagaimana inforadar.id kutip dari laman PMJ News. 

Menurut Hengki, polisi mensinyalir dugaan adanya afiliasi aksi perampokan tersebut dengan kelompok terorisme. Hal ini berdasarkan kekhasan dari tiga kasus serupa yang dilakukan sebelumnya.

Oleh karenanya, lanjut dia, Polda Metro Jaya beserta Densus 88 Antiteror Polri menyelidiki dugaan tersebut. Namun, diperoleh hasil bahwa perampokan hanya didasari faktor ekonomi.

"Rentetan kasus perampokan toko emas di Tangerang Raya setelah di dalami penyelidikan bersama sama dengan Densus, murni bermotif ekonomi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi menangkap empat pelaku perampokan toko emas di salah satu pusat perbelanjaan di Serpong, Kota Tangerang Selatan. Penyidik juga melibatkan Densus 88 Antiteror untuk masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan teroris.

“Kami sedang mendalami apakah pelaku ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami bekerja sama dengan Densus 88 untuk mendalaminya,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi wartawan, Jumat (30/9/2022).

Hengki mengungkapkan, pendalaman terkait kemungkinan para pelaku terkait jaringan terorisme dilakukan karena ada kesamaan ciri khas kelompok teroris yang melakukan pendanaan dengan merampok toko emas.

“(Ada kesamaan) karena sasarannya selalu toko emas dan menggunakan senjata api. Metode fai sebelum-sebelumnya sasarannya selalu toko emas dan bersenjata api,” tuturnya.

 

Editor: M Widodo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: