Sejarah dan Perjalanan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Sejarah dan Perjalanan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Sang saka merah putih saat akan dikibarkan oleh Paskibraka, Rabu, 17 Agustus 2022 di Istana Merdeka. Foto: BPMI/Setpres--

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat dan bangsa Indonesia selalu mengenang bendera pusaka sang saka merah putih. Bendera merah putih yang kali pertama dikibarkan tentu memiliki nilai sejarah dan historis penting bagi perjalanan panjang bangsa Indonesia. 

Lalu oleh siapa bendera itu dibuat atau dijahit dan dari bahan apa terbuat? Inforadar.id mengutip dari Laman Divisi Humas Polri yang mengutip sumber: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/memberikan sekelumit sejarah dan perjalanan sang saka dwi warna tersebut: 


Grafis sejarah sang saka merah putih dikutip dari Laman Divisi Humas Polri--

(1). Bendera merah putih berbahan katun halus dengan ukuran panjang 300 cm & lebar 200 cm.

(2). Dijahit oleh Ibu Fatmawati (istri Presiden Soekarno).

(3). Dikibarkan pertama kali pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.

(4). 4 Januari 1946 dikibarkan di halaman depan Gedung Agung, Yogyakarta (ibu kota negara saat itu).

(5) Ketika Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, 19 Desember 1948, bendera pusaka dipercayakan kepada ajudan Presiden, Husein Mutahar. 


Grafis sejarah sang saka merah putih dikutip dari Laman Divisi Humas Polri--

(6). Untuk alasan keamanan dari penyitaan Belanda, bendera merah dan putih dipisah. Kemudian dibawa dalam tas terpisah.

(7). Pertengahan Juni 1949, saat berada dalam pengasingan di Bangka, Ir. Soekarno meminta kembali bendera pusaka.

(8). Bendera disatukan kembali dengan disamarkan bungkusan kertas koran, diberikan kepada Soejono untuk kembali diserahkan kepada Ir. Soekarno.

(9). Tanggal 6 Juli 1948, Ir. Soekarno bersama bendera pusaka kembali di ibu kota negara, Yogyakarta.

(10). Pada 17 Agustus 1949, bendera pusaka kembali dikibarkan di halaman depan Gedung Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: