Pendaki Gunung Ini Nyaris Jadi Budak di Pasar Gaib Gunung Ciremai

Pendaki Gunung Ini Nyaris Jadi Budak di Pasar Gaib Gunung Ciremai

Salah satu puncak Gunung Ciremai. Foto: Instagram @eriicksukmataruna2--

INFORADAR.ID - Ini peringatan bagi setiap pendaki gunung. Mendaki gunung tidak cukup hanya dengan modal fisik, pengetahuan survival, dan keberanian. 

Mendaki gunung itu tidak sembarangan. Ada hal-hal yang harus dipatuhi oleh seorang pendaki. Ada pantangan yang harus dituruti oleh pendaki gunung.  

Jika tidak, bisa fatal akibatnya. Bisa mengalami kejadian-kejadian ganjil di luar nalar. Bahkan, nyawa bisa menjadi taruhan. 

Dan, itu dialami oleh Badru. Mountain guide ini nyaris kehilangan nyawa pada tahun 2009. Sukmanya hampir terjebak di alam gaib Gunung Ciremai. Gunung dengan ketinggian 3.078 mdpl. Tertinggi di Jawa Barat. 

Saat itu, Badru belum menyandang status sebagai mountain guide. Warga Jakarta ini masih pendaki gunung amatiran. Masih sebatas hobi. 

Badru sampai tidak kerja. Bolos selama 4 hari untuk mengikuti ajakan teman-temannya. Naik Gunung Ciremai.  

Badru, Ardi, Udil, Nyamuk, Risky alias Kibot, dan Risman berangkat menggunakan angkutan umum. Dari Terminal Kalideres, mereka naik bus menuju Kabupaten Kuningan. 

“Waktu itu kami tidak tahu Gunung Ciremai itu seperti apa. Tidak tahu jalurnya, tidak tahu pos-posnya. Ya, dulu kan tidak seperti sekarang. Dulu tidak banyak informasi tentang gunung di internet,” kata Badru kepada host di chanel YouTube RJL 5. 

Subuh, jam 04.30, Badru dan kelima temannya sampai di basecamp Gunung Ciremai. Mereka beristirahat sampai jam 06.00.  

Ketika prepare sebelum pendakian, seorang bapak penunggu warung di basecamp memperingatkan Badru agar tidak langsung naik ke atas Gunung Ciremai. Dia menyarankan agar Badru dan teman-temannya menunggu pendaki lain.  

“Maksudnya biar bareng sama pendaki lain. Karena, bapak-bapak itu bilang kalau seminggu sebelumnya ada 15 anak Pramuka yang meninggal dunia tertimpa pohon. Itu bikin kita nge-down,” tutur Badru. 

Badru pun menuruti saran bapak penunggu warung. Namun, sampai jam 09.00, tidak ada satupun pendaki lain yang datang. 

Tahun 2009, menurut Badru, Gunung Ciremai tidak seramai sekarang. Saat itu, tidak banyak pendaki gunung yang menaikinya. Meskipun saat weekend. 

Akhirnya, Badru dan teman-temannya untuk memutuskan naik gunung. Berenam mereka berjalan. Mendaki Gunung Ciremai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: