Abuya Husein, Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Kragilan Kabupaten Serang
Dari kanan : Prof KH Sjadli Hasan, Kiai Thohir Hanafi, KH Sochari, dan KH A Husein. Mereka para pejuang dari Banten.-Dok. Keluarga-
INFORADAR.ID - Di Banten terdapat sejumlah tokoh perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya H A Husein atau yang dikenal dengan Abuya Husein.
Informasi perjuangan Abuya Husein diperoleh dari salah satu cucunya, Lilis Aslihah Rachman, yang kini menjabat sebagai Kepala Bahkan Humas dan Kerja Sama UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Pada Maret 2022, Lilis memperlihatkan foto dan riwayat hidup yang ditulis langsung oleh Abuya Husein
pada tanggal 23 Oktober 1989. Abuya Husein lahir pada 15 Juni 1899 dan wafat pada 3 Juli 1996.
Istrinya bernama Hj Astunah binti Abubakar. Lahir di Cilegon pada 15 Juni 1917 dan wafat di Serang pada 11 November 2000.
Berikut ini riwayat hidup yang dikutip dari naskah asli yang diketik Abuya Husein.
RIWAYAT SINGKAT H. A. HUSEIN
DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN REPUB. INDONSESIA
1. Nama : H. Ah. Husein
2. Tempat/Tg. Lahir : Kmp. Palembangan-Kragilan / Th. 1899.
3. Pendidikan : a. Sek. Rakyat (Vervolk School) 5 tahun
b. Pesantren dan Madrasah Al-Khaeriyah Citangkil.
4. Riwayat perjuangan kemerdekaan Indonesia:
a. Tg. 1-8-1945 menjadi Utusan untuk mengikuti Penataran/Latihan di Pusat NAHDLATUL ULAMA di Jombang Surabaya dengan pimpinan K.H. Hasyim Asy'ari untuk mempersiapkan bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan negaranya.
Jumlah peserta yang datang hadir dalam penataan itu ada sebanyak 753 yang terdiri dari Ketua-Ketua Nahdlatul Ulama tingkat Kecamatan se wilayah Indonesia, dan saya termasuk salah satu Ketua Nahdlatul Ulama dari Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.
b. Di tengah-tengah penataran tersebut, pada tanggal 16 Agustus 1945 datanglah Bung Karno dari Jakarta menemui Bapak K. H. Hasyim Asy'ari memberi tahukan; bahwa besok hari akan diproklamirkan KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA dan minta restu Pak. Kiahi dan partisipasinya. Oleh Kiahi Hasyim pemberitahuan itu disambut dengan gembira dan direstui serta berjanji akan berpartisipasi aktif semaksimal mungkin.
c. Sepulangnya Bung Karno tsb. Para peserta Penataran dikumpulkan oleh Pak. Kiahi diberi penjelasan-penjelasan seperlunya, dan dibubarkan disuruh pulang ke masing-masing tempatnya dan diserukan agar turut berjuang bagi Kemerdekaan Negara Indonesia serta dibekali petunjuk untuk amalan-amalan seperlunya.
Pada waktu itu, keberangkatan para peserta diiringi dengan gema TAKBIR sebanyak 21 (dua puluh satu) kali Takbir, seolah-olah iringan bunyi letusan meriam 21 kali dengar diangkasa Indonesia.
d. Di Kragilan saya terpilih menjadi ketua KNIP komite Nasional Indonesia Kecamatan Kragilan dan bentuk BKR atau badan keamanan rakyat dan sekaligus menjadi ketua atau pimpinannya
Pada akhir bulan Agustus 1945 di seluruh wilayah Banten terjadi pendaratan atau penggantian pimpinan-pimpinan pemerintahan sejak dari jabatan residen Bupati wedana camat dan lurah lurah diganti dengan orang-orang yang dipilih rakyat yaitu terdiri dari ulama ulama dan saya terpilih untuk menduduki jabatan camat Kragilan yang kemudian pangkatnya diperkuat dengan surat keputusan presiden keputusan residen Banten atas nama gubernur Jawa Barat
Pada tanggal 23 September 948 datanglah tentara Belanda dari Jakarta menyerbu Serang dan wilayah Banten pada umumnya yang kemudian mereka bentuk pemerintahan militer dengan sebutan pemerintahan tba
Dengan adanya serbuan tentara Belanda yang jauh kuat dan saudara modern persenjataannya maka perjuangan kelanjutan dipindahkan ke gunung-gunung atau hutan-hutan dengan sebutan bergerilya dan saya ikut serta dengan kawan-kawan pejuang lainnya masuk-keluar hutan bergerilya melawan Belanda tersebut
Pada tanggal 20 September 99 setelah diadakan gencatan senjata pemerintah Belanda dan pemerintah republik Indonesia maka saya bersama kawan perjuangan kembali ke tempat masing-masing dan saya ditetapkan menjadi camat di Kragilan
Tahun 1942 dipindahkan menjadi camat di kecamatan Kramat watu Serang
Tahun 1953 dipindahkan men camat di kecamatan carenang Serang
Tahun 1957 dipindahkan menjadi camat di kecamatan Munjul Pandeglang
Tahun 1960 dipindahkan di staf Pemda kabupaten Pandeglang
Tahun 1094 pensiun dan menetap di Kragilan
Organisasi dimasukinya
- Nahdlatul Ulama
- Serikat se kerja Kementerian Dalam negeri yang kemudian diganti nama kokar Mendagri atau karyawan Kementerian Dalam negeri republik Indonesia dan terakhir berganti nama menjadi korps pegawai negeri republik Indonesia
- Golongan karya Golkar dan setiap pemilihan umum aktif kampanye untuk kemenangan Golkar
- Diantara putra atau seorang yang terjun di kalangan tentara bernama Fathurrohman dengan pangkat mayor dan kini dinas di Kalimantan Tengah.
Demikian riwayat singkat ini dibikin dengan sebenar-benarnya dan berani sumpah di mana diperlukan.
Kragilan 23 Oktober 1989
Kyai Haji Ahmad Husein
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: