Pertarungan Framing di Ruang Publik
Potret Ahmad Sihabudin--
Status “tersangka” yang seharusnya menjadi dasar diskusi objektif justru dipinggirkan oleh narasi emosional dan manipulatif.
Mengembalikan Rasionalitas Publik
Fenomena ini menunjukkan bahwa ruang publik kita bukan sekadar arena informasi, tetapi arena kontestasi psywar, agenda setting, dan propaganda.
Kasus Roy Suryo menjadi contoh bagaimana fakta hukum dapat tertutup oleh perang narasi jika publik tidak memiliki literasi media yang kuat.
Pada akhirnya, perang urat syaraf itu hanya akan berhenti jika publik menolak menjadi target pasif. Ketika masyarakat melek informasi dan mampu melihat pola-pola ini, strategi psywar dan propaganda kehilangan kekuatan.
Ruang publik pun kembali pada fungsi utamanya: tempat menghadirkan kebenaran, bukan sekadar panggung pertunjukan narasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
