Jadi Lulusan Terbaik Untirta, Ahmad Baedowi Buktikan Aktif Organisasi Tak Jadi Penghalang
Ahmad Baedowi lulusan terbaik Untirta-Dowi for inforadar.id-
INFORADAR.ID - Menjadi mahasiswa aktif bukan alasan untuk mengabaikan prestasi akademik. Hal itu dibuktikan oleh Ahmad Baedowi, atau akrab disapa Dowi, yang berhasil meraih gelar lulusan terbaik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada wisuda gelombang VI, Minggu 19 Oktober 1015.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi ini lulus dengan IPK 3,93, hasil kerja keras dan kedisiplinannya dalam menyeimbangkan kuliah, organisasi, dan pekerjaan.
Dowi menuturkan, kunci keberhasilannya terletak pada fokus dan pemahaman terhadap skala prioritas sebagai mahasiswa.
“Untuk yang pertama harus fokus karena mau bagaimanapun ya tujuan kuliah adalah belajar di ruang kelas. Kalau emang ada tugas, projek, dan sebagainya, memaksimalkan ilmu yang disampaikan dosen untuk dapat nilai setinggi-tingginya,” ujar Dowi.
Meski aktif di berbagai kegiatan kampus, ia tetap memegang teguh prinsip untuk mengutamakan akademik.
“Saya sendiri emang suka sama bidang akademik, saya tetap mengerjakan tugas dengan baik, ada tugas dikerjakan meskipun ada banyak organisasi atau freelance yang dijalankan, betul-betul memaksimalkan nilai agar bisa capai IPK tertinggi,” tambahnya.
BACA JUGA:Program Magang Fresh Graduate Gelombang 2 Dibuka November, Kuota 80 Ribu dan Uang Saku Setara UMK
BACA JUGA:Paramount Pictures Siap Rilis Film Primate, Genre Thriller di Awal 2026
Selama kuliah, Dowi terlibat di berbagai aktivitas, mulai dari menjabat sebagai General Manager Untirta TV, Ketua Pelaksana AKMIKO Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Koordinator Workshop Prodi Ilmu Komunikasi, hingga Fasilitator Tular Nalar Banten.
Ia juga sempat magang di Humas Untirta dan menjalani freelance sebagai Wedding Organizer.
Dari sekian banyak kegiatan, pengalaman paling berkesan baginya adalah saat mengikuti KKN Kebangsaan 2024 di Kota Ambon.
Ia menyebut, program tersebut memberikan banyak pelajaran tentang kerja sama lintas budaya dan kontribusi sosial.
“Di sana kami belajar beradaptasi dengan masyarakat, bertukar budaya, dan merancang program kerja yang benar-benar berdampak,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
