Pramuka Garuda dari Padarincang, Perjalanan Sallwa Raih Tingkatan Tertinggi dalam Pramuka

INFORADAR.ID - Di balik seragam cokelat yang akrab dengan atribut tunas kelapa, tersimpan kisah tentang semangat, disiplin, dan perjuangan seorang pelajar Padarincang bernama Sallwa Cahya Aprilia. Siswi kelas XII ini baru saja menorehkan pencapaian penting dalam perjalanan Pramukanya.

Ia baru saja ditetapkan sebagai Pramuka Garuda yang dikukuhkan langsung oleh Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, di Pendopo Bupati, pada Senin, 25 Agustus 2025.

“Awalnya saya tertarik sejak MTs, tapi karena pesertanya banyak, saya sempat tenggelam di antara yang lain. Baru di MA saya kembali fokus dan ternyata seru, banyak hal yang bisa dikembangkan,” ujar Sallwa mengenang.

Tak hanya aktif di ambalan, Sallwa juga mengemban amanah di organisasi lain. Di Majelis Perwakilan Kelas (MPK) ia menjabat sebagai Ketua Divisi Pengawas, sementara di ambalan Pramuka, dimulai dari Kerani Putri hingga dipercaya menjadi Pradana Putri.

BACA JUGA:Ikon Pramuka yang Dinanti, Kemah Terpadu VI Menjadi Ajang Prestasi Ribuan Pelajar Padarincang

BACA JUGA:Yuk Kenalan dengan Novia Rianti Artis Cilik Asal Padarincang

Kepemimpinan baginya bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab nyata untuk mengawal program, menjaga komunikasi, hingga menyelesaikan persoalan di lapangan.

“Kadang komunikasi antaranggota kurang lancar. Tapi setiap Kamis, saat pertemuan mingguan, kami lakukan evaluasi supaya masalah bisa diperbaiki. Dari situ lama-lama makin solid,” jelasnya.

Kedisiplinan menjadi nilai yang paling melekat pada dirinya. Bagi Sallwa, disiplin bukan hanya datang tepat waktu, melainkan menyiapkan diri lebih awal agar bisa memberi contoh.

“Kalau diminta kumpul jam segini, ya sebelum itu kita harus sudah siap. Jadi saat waktunya tiba, kita benar-benar sudah hadir,” katanya.

BACA JUGA:Kacida Cibuntu Jadi Wisata Hidden Game di Padarincang

BACA JUGA:Maklumat PP IKA UNTIRTA, Jaga Persatuan dan Tolak Kekerasan

Pengalaman paling berkesan baginya yaitu saat mengikuti berbagai lomba, mulai dari PBB, pionering, reportase, hingga tari tradisional. Dari ajang tingkat provinsi, ambalannya berhasil meraih juara 3 tari tradisional dan juara 2 pionering Tingkat Provinsi Banten. “Itu jadi kebanggaan tersendiri, karena kerja keras kami terbayar,” ungkapnya penuh syukur.

Menjadi Pramuka Garuda tidaklah mudah. Sallwa butuh hampir dua bulan untuk mempersiapkan berbagai dokumen, portofolio kegiatan, hingga proposal yang menjadi syarat kelulusan. Namun, kerja keras itu terbayar lunas. Kini, ia tidak hanya berhasil memenuhi wishlist keduanya setelah paskibra, tetapi juga membuktikan bahwa dedikasi membuahkan hasil.

Bagi Sallwa, Pramuka bukan sekedar kegiatan ekstrakurikuler. Ia menyebut Pramuka sebagai ruang belajar kehidupan seperti disiplin, tanggung jawab, kepemimpinan, hingga public speaking. “Banyak hal yang saya dapat. Jadi pribadi lebih disiplin, lebih berani bicara, dan bisa jadi teladan buat yang lain,” tutupnya.

Sumber: