Disway Award

Nazar Seorang Pensiunan, Kayuh Sepeda Hingga Ujung Negeri

Nazar Seorang Pensiunan, Kayuh Sepeda Hingga Ujung Negeri

Daud Denni Sudiyono saat singgah di Radar Banten.-Arfa-

INFORADAR.ID - Semangat dan tekad luar biasa terpancar dari sosok Daud Denni Sudiyono. Di usianya yang sudah menginjak 67 tahun, pria yang kini pensiun dari dunia kerja itu menyibukan diri dengan bersepeda dari rumahnya di Jalan Jamblang 1 No 12, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menuju titik paling barat Indonesia yakni Kilometer Nol Sabang, Provinsi Aceh.

Perjalanannya dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 05.00 WIB, bukan sekadar aktivitas fisik biasa. Ada nazar dan makna mendalam di balik setiap kayuhan pedal. Saat ditemui di Lobby Graha Pena Radar Banten Kota Serang, pada pukul 14.15 WIB di hari yang sama, Daud Denni mengatakan, jika ia bersepeda dari Jakarta ke Sabang merupakan Nazarnya setelah anaknya menikah. “Perjalanan ini lahir dari nazar lama. Putri saya baru menikah Sabtu kemarin. Saya sudah bilang sejak awal, jika kamu (putrinya) menikah, ayah akan bersepeda ke sabang,” katanya.

Bukan sepeda mahal atau perlengkapan profesional yang ia bawa. Denni justru menggunakan sepeda sederhana hasil doorprize sekolah di tahun 2006. “Ini sepeda anti mainstream. Yang penting niat dan semangat,” ucapnya sambil tersenyum.

Tas-tas yang ia gunakan pun bukan produk kelas atas. Ia memanfaatkan ember bekas cat sebagai tempat untuk menyimpan pakaian dan beberapa peralatan sepeda.

Setelah perjalanan dari Serang, Denni akan melanjutkan ke Cilegon, menyeberang ke Sumatera melalui Merak, lalu melewati Kalianda, Bandar Lampung, Kota Agung, hingga ke Bangkunat, titik awal rute barat Sumatera. Targetnya mencapai Pulau Weh di Sabang dalam waktu satu bulan.

“Saya sudah pelajari rute dan kota-kota yang dilewati. GPS tracker juga sudah ditanam di dompet, biar anak-anak bisa tahu posisi bapaknya tanpa saya harus update terus,” jelasnya.

BACA JUGA:Arkan, Mahasiswa Inspiratif yang Kuliah Double Degree Sambil Bekerja dan Berwirausaha

BACA JUGA:Anak Kampung yang Raih Sejuta Prestasi di Kedutaan: Kisah Inspiratif Tri Juliana Firmansyah

Meski tampak santai, menurut Denni perjalanannya penuh makna spiritual. "Saya merasa setiap kayuhan adalah syukur. Dulu, saya juga pernah gowes ke Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, 1.500 km dalam dua minggu. Sekarang, targetnya 2.500 km, lebih panjang, lebih dalam maknanya," ungkapnya.

Soal tempat istirahat, Denni mengaku fleksibel, penginapan gratis seperti di kantor pemerintah menjadi pilihan utamanya.

Tidak terburu-buru dan ingin menikmati setiap perjalanan, ia menargetkan sampai di Sabang pada 14 Agustus 2025.

Rencananya ia akan menempat di Sabang selama 4 hari 3 malam, cukup untuk melepas lelah dan merayakan pencapaian. Denni juga berencana ikut serta dalam upacara kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Kepada generasi muda, Denni berpesan untuk merasakan nikmatnya bersepeda. “ Menikmati sepeda bisa dimulai dengan caranya yang harus benar. Banyak yang salah posisi duduk, salah mengatur gear, lalu bilang tidak nyaman. Coba belajar dari YouTube, lalu rasakan sendiri. Jangan buru-buru menyerah,”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: