INFORADAR.ID- Warga Perumahan Nagara Lestari (BNL) dan Perumahan Bumi Metropolis Residence (BMR) di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang berupaya secara mandiri untuk menormalisasi aliran Sungai Cikambuy.
Kegiatan ini melibatkan dua perumahan yang bekerjasama dalam membersihkan sedimen, sampah, dan penyempitan aliran sungai yang selama ini menyebabkan genangan air.
Warga di Kecamatan Kibin menunjukkan solidaritas dengan melakukan normalisasi Sungai Cikambuy secara mandiri sebagai upaya pencegahan terhadap banjir.
Aksi kolektif ini dilakukan untuk menjamin kelancaran aliran air, terutama dengan meningkatnya curah hujan.
BACA JUGA:Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Puluhan Jadi Korban
BACA JUGA:Per Desember 2025, Ini Daftar Negara yang Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
Selain membersihkan sungai, warga Kibin juga melakukan perbaikan pada beberapa titik tanggul yang berpotensi jebol serta memperluas jalur aliran agar kapasitas air bisa ditampung dengan baik.
Dukungan dari RT dan tokoh masyarakat membantu kelancaran serta koordinasi kegiatan ini. Diharapkan upaya ini dapat mengurangi risiko banjir dan menjadi contoh baik mengenai pentingnya kerjasama dalam menjaga lingkungan.
Aksi gotong royong ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di daerah mereka. Kondisi Sungai Cikambuy yang sudah dangkal seringkali menyebabkan banjir saat musim hujan.
Normalisasi yang didanai juga oleh pengembang Perumahan BNL ini melibatkan penggunaan excavator long arm yang beroperasi di atas ponton atau tongkang.
BACA JUGA:Zodiak Paling Beruntung Tahun 2026, Cek Apakah Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Update Radiasi Cesium-137 di Kabupaten Serang, 90 Warga Masuk Indikasi Paparan
Kegiatan normalisasi ini berlangsung dari 26 November hingga 10 Desember 2025 dan telah mencakup tiga kilometer aliran Sungai Cikambuy yang dinormalisasi.
Dikutip dari RADARBANTEN, anggota DPRD Provinsi Banten yaitu Dedi Haryadi, yang ikut memantau proses normalisasi ini, menyatakan bahwa normalisasi Sungai Cikambuy adalah murni hasil gotong royong masyarakat.
Warga merasa khawatir karena setiap musim hujan, air dari Sungai Cikambuy sering meluap.