Setelah proses permintaan maaf, keduanya bahkan berbagi makan siang bersama Gubernur dan wali kelas siswa tersebut, sebagai tanda bahwa ketegangan telah berakhir dan hubungan baik di sekolah bisa dimulai kembali.
Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa saat ini hubungan antara guru dan siswa di SMAN 1 Cimarga telah membaik.
Ia menyatakan bahwa tindakan untuk menonaktifkan kepala sekolah bersifat sementara dan dilakukan untuk menjaga suasana pendidikan yang kondusif di Banten.
“Ini adalah tentang siswa dan guru, dan kami ingin hubungan mereka kembali seperti semula. Penonaktifan ini bukanlah penghentian, tetapi langkah sementara untuk menyelamatkan dunia pendidikan,” ungkap Andra.
BACA JUGA:Mengubah Sampah Jadi Cuan, Anggota DPR RI Ajak Warga Lebak Berinovasi
BACA JUGA:SPPG di Lebak Belum Memenuhi Standar Higiene, Dari 37 Dapur Hanya Satu yang Berizin
Andra sendiri selaku Gubernur Banten berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi semua pihak termasuk tenaga pengajar, siswa, dan orang tua agar disiplin serta pendidikan karakter dapat berjalan tanpa kekerasan.
Jadi, akhir dari konlifk antara Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dengan muridnya ini akhirnya sudah selesai dan mereka memutuskan untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lain.