INFORADAR.ID - Mengenal fenomenal achievement fatigue, kondisi yang mulai banyak dirasakan oleh generasi muda masa kini.
Di balik semangat untuk terus berprestasi, tak sedikit anak muda yang kini justru merasa kosong.
Achievement fatigue terjadi ketika seseorang terus mengejar pencapaian, namun tak pernah benar-benar merasa puas atau bahagia dengan hasilnya.
Mereka tampak produktif, tetapi jauh di dalam hati menyimpan rasa jenuh dan kehilangan makna.
Alih-alih merasa berhasil, achievement fatigue justru kelelahan dan terjebak dalam siklus tanpa akhir, kerja keras, sukses, tapi tetap merasa ada yang kurang.
BACA JUGA:Hati-Hati! 3 Jurusan Kuliah Santai Ini Diam-Diam Punya Tugas Super Berat
BACA JUGA:Ini Alasan Lagu Mangu Fourtwnty Kembali Mendadak Naik Daun Hingga Kini
Ilustrasi Ketika seseorang kelelahan saat di tempat kerja-Pixabay.com-daha3131053
Definisi Achievement Fatigue dan Gejalanya
Secara umum, achievement fatigue bisa diartikan sebagai kelelahan emosional akibat tekanan terus-menerus untuk meraih sesuatu.
Kondisi ini membuat seseorang merasa pencapaiannya tak pernah cukup, bahkan ketika telah berhasil meraih target besar sekalipun.
Dilansir dari berbagai sumber, beberapa tanda yang umum muncul antara lain sebagai berikut.
- Selalu merasa lelah secara mental
- Pencapaian terasa hampa dan tak memberi kebahagiaan
- Muncul rasa iri atau minder saat melihat keberhasilan orang lain
- Tidak bisa menikmati waktu istirahat karena merasa bersalah
Mengapa Anak Muda Rentan Mengalami Achievement Fatigue?
1. Budaya Hustle yang Tak Berhenti
Dorongan untuk terus produktif tanpa jeda membuat banyak anak muda terjebak dalam siklus bekerja tanpa istirahat. Jika mereka diam sejenak, muncul rasa cemas karena dianggap malas.