Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain sebagai berikut.
Perempuan lebih fleksibel dalam memasuki sektor informal seperti perdagangan kecil dan jasa.
Laki-laki cenderung mengincar pekerjaan formal yang proses rekrutmennya lebih selektif.
Perbedaan tingkat pendidikan, keterampilan teknis, serta ekspektasi kerja turut berpengaruh.
BACA JUGA:Bingung Bedain Matcha dan Green Tea? Cek Penjelasannya Disini
BACA JUGA:PHK Massal TikTok Shop: Dampak Restrukturisasi terhadap Industri Digital dan Konsumsi Masyarakat
Solusi yang Bisa Didorong
Meskipun pengangguran mengalami penurunan, tantangan dalam distribusi peluang kerja masih nyata. Untuk mengatasinya, beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain sebagai berikut.
Mengadakan pelatihan keterampilan berbasis pasar kerja lokal, khususnya bagi laki-laki usia produktif.
Mendorong tumbuhnya usaha mikro dan kecil (UMK) serta sektor ekonomi kreatif.
Mempermudah akses pelatihan dan pembiayaan usaha bagi kelompok rentan.
Tren penurunan pengangguran di Lebak patut diapresiasi, namun tidak boleh membuat kita lengah. Kesenjangan dalam penyerapan tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih inklusif. Pemerataan kesempatan kerja akan menjadi kunci utama dalam menekan pengangguran di Lebak secara berkelanjutan.