Dalam menghadapi tantangan sehari-hari seperti menyuruh mandi, ia menggunakan pendekatan mendongeng dengan suara-suara karakter. “Anak-anak saya diajak mandi bukan dengan bentakan, tapi dengan cerita. Mereka tertarik dan akhirnya mau mandi tanpa drama,” jelas Kak Ihan sambil mencontohkan suara khas karakter dongeng.
Ia menambahkan, dongeng bisa menjadi media pendidikan yang sangat kuat karena menyampaikan pesan tanpa kesan menggurui. “Cerita bisa mengasah kemampuan berpikir kritis anak, karena mereka akan bertanya, menanggapi, bahkan meniru. Di sanalah proses belajar yang sesungguhnya terjadi,” ujarnya.
Talk show ini menjadi bukti bahwa mendongeng dan buku bukan sekadar hiburan, melainkan alat penting dalam pembentukan karakter anak. Melalui kisah inspiratif dua narasumber tersebut, para peserta diajak untuk merefleksikan kembali peran mereka dalam tumbuh kembang anak-anak di rumah, sekolah, maupun komunitas.
Acara ini juga menjadi ajang pengingat bahwa tiap anak itu unik, dan metode pendekatan melalui buku serta dongeng mampu menjangkau sisi emosional, kognitif, serta sosial mereka.