Namun, jika hanya fokus pada skripsi, pikiran juga muncul, "Kalau lulus, belum tentu langsung dapat pekerjaan. " Dilema ini bisa menjebakmu di tengah jalan, membuatmu merasa tidak melangkah maju.
Padahal, sebenarnya kedua hal ini bisa berjalan seiring jika kamu mampu mengatur waktu dan prioritas. Namun, seperti biasa teori seringkali lebih mudah daripada praktik.
2. Takut Lulus, Tapi Tidak Mau Kuliah Terus-menerus
Dilema ini adalah salah satu yang paling mengesalkan takut lulus. Meskipun sudah bertahun-tahun duduk di bangku kuliah, saat masa kelulusan semakin dekat, seringkali muncul rasa ragu dan ketakutan.
BACA JUGA:4 Hal yang Perlu Kamu Hindari di Usia 20 an: Perhatikan Ini
BACA JUGA:5 Fakta Mengejutkan di Balik Pergaulan Bebas Remaja: Para Orang Tua Harus Waspada!
Takut kehilangan zona nyaman, takut menghadapi dunia kerja yang keras, atau takut tidak mendapatkan pekerjaan sesuai bidang studi. Namun, melanjutkan kuliah terus-menerus juga membuat jenuh, terlebih jika merasa tidak lagi berkembang.
Rasa takut ini kadang mengakibatkan kamu secara tidak sadar memperlambat proses penulisan skripsi atau kelulusan. Seolah berpikir, "Ah, santai saja, masih ada waktu," padahal sebenarnya kamu mengulur waktu karena belum siap menghadapi kenyataan.
Dilema ini sangat wajar, semua orang pasti pernah mengalaminya bahkan mereka yang terlihat paling percaya diri sekalipun.
3. Niat Menyelesaikan Skripsi, Tapi Mental Tidak Stabil
Salah satu dilema paling umum di semester akhir adalah memiliki niat kuat untuk menyelesaikan skripsi, namun kondisi mental tidak mendukung. Saat ingin membuka laptop, rasanya sangat berat apalagi untuk memulai menulis.
Setiap kali duduk di depan layar, muncul pemikiran berlebihan "Ini benar tidak sih? " atau "Kayaknya dosen bakal minta revisi deh. " Padahal, mungkin saja tidak seperti itu. Ketidakstabilan mental bisa membuatmu cenderung menunda-nunda.
Bukan karena malas, tapi karena merasa belum siap secara emosional. Terkadang, ada juga rasa takut bahwa hasilnya tidak akan sesuai harapan.
Akibatnya, skripsi menjadi terabaikan, stres meningkat, dan kamu semakin jauh dari kemajuan. Namun tenang saja, perasaan ini sangatlah wajar. Kamu tidak sendiri mengalami hal ini.
4. Ingin Healing, Tapi Dihantui Rasa Bersalah
Keinginan untuk healing sering kali bertabrakan dengan rasa bersalah. Saat kamu merasa perlu beristirahat dan mencari keseimbangan, suara dalam hati sering mengingatkan bahwa ada skripsi yang menanti untuk diselesaikan.