Salah satu pilar utama perjuangan Kartini adalah pendidikan untuk perempuan. Di era itu, akses pendidikan bagi perempuan khususnya di kalangan keluarga bangsawan sangat terbatas.
Kartini menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk memberikan kehidupan yang lebih baik dan setara bagi perempuan.
Ia juga berupaya menghapuskan adat-istiadat yang mengekang hak-hak perempuan, seperti poligami dan praktik perkawinan yang tidak setara.
Dalam upayanya, Kartini mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan di Jepara, tempat tinggalnya. Ia berharap agar anak-anak perempuan memiliki kesempatan untuk belajar membaca, menulis, dan mendapatkan pendidikan yang layak.
BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Gagasan Kartini di Era Digital
BACA JUGA:4 Manfaat Tahu untuk Menurunkan Berat Badan yang Masih Jarang Diketahui
Meskipun perjuangannya hanya terbatas di daerahnya, semangat Kartini untuk memajukan pendidikan bagi perempuan mulai menular dan menginspirasi banyak orang.
-Surat-Surat Kartini yang Menginspirasi
Kartini dikenal sebagai penulis surat ulung, surat-suratnya kepada teman-temannya di Belanda seperti Stella Zeehandelaar dan Abendanon mengungkapkan perjuangannya dalam menuntut kesetaraan gender serta kebebasan bagi perempuan.
Surat-surat ini mencerminkan pemikiran modern dan progresif Kartini di era tersebut. Dalam surat-suratnya, ia sering kali mengungkapkan harapannya untuk merubah nasib perempuan Indonesia melalui pendidikan yang lebih baik dan pembukaan kesempatan yang lebih luas.
Surat-surat tersebut tidak hanya berisi permohonan untuk mendapatkan hak pendidikan, tetapi juga kritik terhadap sistem sosial yang menindas perempuan dan menjaga mereka dalam kerangka tradisi yang menyekat.
Melalui tulisannya, Kartini berhasil menginspirasi banyak perempuan serta generasi muda untuk berani memperjuangkan hak-hak mereka.
-Kenapa Indonesia Memperingati Hari Kartini?
Setiap tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai penghormatan atas perjuangan R. A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Hari ini menjadi simbol dari pergerakan emansipasi perempuan di Indonesia yang berawal dari tekad seorang wanita muda yang berani bersuara untuk hak-haknya.
Hari Kartini bukan sekadar sebuah perayaan, tetapi juga pengingat akan perjalanan panjang yang telah dilalui perempuan dalam upaya meraih kesetaraan dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.