Prioritaskan materi penting dan pemahaman konsep mendasar, serta gunakan metode belajar yang menyenangkan dan interaktif, seperti mind mapping, flashcards, atau diskusi bersama teman sebaya atau orang tua.
2. Pastikan Anak Cukup Istirahat
Puasa bisa menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mendapatkan cukup istirahat.
Tidur siang sejenak setelah berbuka puasa bisa menjadi solusi untuk mengembalikan energi.
Hindari kebiasaan belajar hingga larut malam, karena hal ini dapat mengganggu kualitas tidur dan berdampak negatif pada konsentrasi serta daya ingat.
3. Sesuaikan Waktu Belajar dengan Kondisi Anak
Setiap anak memiliki keunikan dan ritme belajarnya sendiri-sendiri. Beberapa anak mungkin lebih semangat belajar sebelum sahur atau di pagi hari, sementara yang lain mungkin lebih fokus setelah berbuka puasa, bahkan di malam hari.
Amati anakmu dengan seksama! Ketahui kapan ia berada dalam kondisi terbaik, serta kapan konsentrasinya paling optimal. Jadwalkan pelajaran yang memerlukan konsentrasi tinggi pada saat-saat tersebut.
4. Buat Jadwal Belajar yang Fleksibel
Ingat, jadwal belajar yang kaku tidak ideal untuk bulan puasa! Ramadan membutuhkan fleksibilitas lebih dalam menyusun jadwal.
Sesuaikan waktu belajar dengan kondisi dan ritme tubuh anak yang mungkin berubah selama berpuasa.
Jika hari ini anakmu kurang fit, pertimbangkan untuk mengurangi durasi belajar atau menggeser waktunya.
Jangan ragu untuk menyesuaikan jadwal belajar berdasarkan kebutuhan anak serta libatkan mereka dalam merencanakannya.
Nah, itulah beberapa strategi mengatur waktu belajar anak di bulan Ramadan yang harus kamu tahu, tanpa harus mengganggu istirahat anak.