3. Tidak Terpengaruh oleh Tren Media Sosial
Beberapa orang memiliki pemikiran yang lebih kritis terhadap tren di media sosial dan tidak merasa harus mengikuti arus tersebut.
Mereka tidak merasa perlu memperbarui aktivitas mereka secara rutin hanya untuk mengikuti ekspektasi sosial atau tren yang berkembang di platform digital.
BACA JUGA:Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition: Tablet Inovatif dengan Layar Unik
BACA JUGA:Kaloborasi Epik, Maudy Ayunda Bersama Iwan Fals Populerkan Lagu
4. Tidak Membutuhkan Validasi dari Media Sosial
Bagi sebagian orang, jumlah "like" dan komentar bukanlah sesuatu yang penting. Mereka merasa cukup dengan pengalaman yang mereka jalani tanpa perlu mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain melalui platform digital.
5. Menjaga Kesehatan Mental
Sebagian individu menyadari bahwa terlalu banyak berinteraksi di media sosial dapat berdampak pada kesehatan mental.
Dengan mengurangi aktivitas di Instagram, mereka dapat menghindari kecemasan, tekanan sosial, dan perbandingan diri yang sering kali muncul akibat konsumsi konten yang berlebihan.
Tidak aktif memposting di Instagram bukan berarti seseorang anti-sosial atau tidak mengikuti perkembangan zaman.
Sebaliknya, ini merupakan bentuk preferensi pribadi dan cara individu dalam menjaga keseimbangan serta kebahagiaan dalam kehidupan mereka.
Dengan memahami alasan-alasan ini, kita bisa lebih menghargai cara yang berbeda dalam menggunakan media sosial.