Pengen Jadi Penulis? Yuk Ikuti 4 Tips Membuat Portofolio Freelance untuk Penulis Konten

Jika kamu merasa kurang memiliki kemampuan desain, kamu bisa memanfaatkan template portofolio dari platform seperti Canva atau Behance.

Pastikan juga portofoliodimu responsif dan dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat, termasuk smartphone.

BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Tanda Ibu Hamil yang Kekurangan Kalsium, Kenali Ini Sebelum Terlambat

BACA JUGA:5 Rekomendasi Pasta Gigi Terbaik untuk Atasi Gigi Sensitif dan Ngilu, Coba Pakai Ini

2. Informasi Kontak yang Jelas

Sertakan informasi kontak yang mudah ditemukan dalam portofoliomu, seperti alamat email, nomor telepon, serta tautan ke profil LinkedIn atau media sosial profesional lainnya.

Informasi ini akan memudahkan klien untuk menghubungimu setelah mereka tertarik dengan karya yang ditampilkan. 

Kamu juga bisa menambahkan formulir kontak sederhana di portofolio online-mu.

3. Deskripsi Singkat untuk Setiap Proyek

Hanya menampilkan tulisan tidaklah cukup untuk memikat klien. Sertakan deskripsi singkat yang menjelaskan konteks proyek tersebut. 

Tuliskan tujuan konten, target audiens, dan hasil yang dicapai, jika memungkinkan. Informasi tambahan ini akan membantu klien memahami proses kerjamu serta nilai yang kamu tawarkan dalam setiap proyek. 

Dengan latar belakang yang jelas, kamu juga dapat menunjukkan bahwa kemampuanmu tidak terbatas pada menulis, tetapi juga mencakup pemahaman strategi konten.

4. Pilih Konten Terbaik yang Mewakili Keahlianmu

Saat menyusun portofolio, pilihlah konten terbaik yang paling menonjolkan kemampuanmu sebagai penulis. 

Pastikan konten tersebut memiliki variasi topik, gaya penulisan, dan format. Dengan cara ini, calon klien dapat melihat fleksibilitasmu dalam menghasilkan berbagai jenis tulisan. 

Jika kamu memiliki artikel yang pernah dipublikasikan di platform ternama atau yang memperoleh banyak engagement, prioritaskan untuk memasukkannya dalam portofolio.