INFORADAR.ID - Melansir radarbanten.co.id pada Senin, 13 Januari 2025, seorang guru Paud berinisial AM di Kota Cilegon sangat berharap agar Pemerintah Cilegon segera mencairkan honornya.
AM yang ikut dalam aksi protes di depan gedung Pemkot Cilegon pada Kamis (8/1), merasa sangat kecewa setelah mendengar pernyataan Asisten Daerah 1, Aziz Setia Ade Putra, yang menyebutkan bahwa honornya hangus.
Aziz menjelaskan bahwa kas daerah tidak tersedia karena defisit anggaran APBD, sehingga pembayaran honor untuk triwulan keempat tidak dapat dilakukan. AM merasa terkejut, kecewa, dan sedih saat mendengar kabar tersebut.
Ia merasa bahwa semua usaha dan waktu yang ia curahkan untuk mendidik anak-anak di Cilegon tidak dihargai oleh pemerintah.
"Saya merasa sangat kecewa dan sedih, karena kami sudah menunggu-nunggu sementara kami telah memberikan yang terbaik dalam pengabdian kami,” kata AM saat diwawancarai.
BACA JUGA:Profesi yang Paling Dipercaya di Indonesia, Guru Nomor Satu, Polisi Berapa?
Ia juga menekankan bahwa kejadian serupa sebelumnya tidak pernah terjadi. Meskipun ada keterlambatan dalam pencairan honor sebelumnya, tidak pernah sampai hangus seperti sekarang.
AM menambahkan bahwa honor yang diharapkan cair ini berada di triwulan keempat, di mana kebutuhan dan pengeluaran semakin tinggi, terutama menjelang libur sekolah.
“Apalagi ini akhir tahun, pengeluaran meningkat dan kebutuhan juga banyak, terutama saat liburan anak-anak. Mereka tidak mengerti apakah kami memiliki uang atau tidak,” ujarnya.
AM mewakili seluruh guru Paud, Linmas, Guru Madrasah, dan RT/RW yang belum menerima honor mereka, berharap agar pemerintah Kota Cilegon atau pemerintah pusat dapat segera menemukan solusi dan mencairkan honornya.
Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045
Di sisi lain, melansir laman resmi Kementerian Keuangan, Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 telah dirancang jauh-jauh hari.
Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 itu bertujuan untuk mempercepat program wajib belajar 13 tahun, meningkatkan angka partisipasi pada pendidikan tinggi, dan meningkatkan kualitas lulusan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Upaya lainnya termasuk restrukturisasi kewenangan pengelolaan guru untuk memastikan ketersediaan guru berkualitas secara merata.
BACA JUGA:Tingkatkan Value di 2025 Dengan Daftar Beasiswa Luar Negeri, Begini Cara Daftarnya