INFORADAR.ID - Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL telah memasuki fase yang mendebarkan, dengan juara bertahan Argentina memimpin klasemen, Kolombia memberikan kejutan positif, dan Brasil menghadapi tantangan yang tidak terduga di posisi keempat.
Argentina tetap menjadi kekuatan dominan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL ini dengan perolehan 22 poin dari 10 pertandingan, mencatatkan 7 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 2 kekalahan.
Tim asuhan Lionel Scaloni menunjukkan kolektivitas yang luar biasa pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL, terutama sejak sukses mereka dalam meraih gelar Copa America 2021 dan Piala Dunia 2022.
Kembalinya Lionel Messi setelah cedera menjadi momen krusial, memberikan kekuatan tambahan di lini depan.
Permainan Argentina ditandai dengan penguasaan bola yang tinggi dan tekanan terorganisir terhadap lawan. Para pemain seperti Lautaro Martínez dan Ángel Di María turut berkontribusi signifikan dalam mencetak gol.
Duel pemain Argentina dan Venezuela-@CONMEBOL-x.com
Selain itu, pertahanan yang solid telah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan mereka, mampu menjaga gawang dari kebobolan di banyak pertandingan.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Argentina berhasil mengalahkan tim-tim kuat seperti Uruguay dan Ecuador, menegaskan posisi mereka sebagai tim yang harus diperhitungkan.
Dengan sisa kualifikasi yang tersisa, Argentina tampaknya bergerak pasti menuju Piala Dunia 2026, bertekad untuk mempertahankan status mereka sebagai salah satu raksasa sepak bola dunia.
Kolombia: Kejutan dan Kebangkitan
Kolombia, yang berada di posisi kedua dengan 19 poin, menunjukkan performa mengejutkan selama kualifikasi ini.
Setelah mengalami beberapa tahun yang sulit di kancah internasional, mereka berhasil bangkit dengan pelatih Néstor Lorenzo yang memperkenalkan pendekatan baru dan mendinamiskan permainan tim.
Dari 10 pertandingan, Kolombia mencatatkan 5 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Salah satu momen kunci dalam kampanye mereka adalah kemenangan atas Brasil, yang terjadi sebagai kejutan besar.